TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pesan Damai Paus Fransiskus untuk Kaum Muda Indonesia

Acara digelar di Grha Pemuda kawasan Katedral

Pertemuan Paus Fransiskus dengan kaum muda di Grha Pemuda. (dok. Youtube Komsos KWI Indonesia Papal Visit Committee)

Jakarta, IDN Times - Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, menemui sekitar 200 pelajar Indonesia di Grha Pemuda, kawasan Gereja Katedral Jakarta, sore ini, Rabu (4/9/2024).

Sebanyak 200 pelajar Indonesia ini tergabung dalam Gerakan Pendidikan GLobal Scholas Occurentes. Pertemuan ini digelar usai Paus menemui para uskup, imam, diakon, seminaris dan katekis di Gereja Katedral.

Uniknya, tak semua dari kaum muda ini beragama Katolik maupun Kristen. Tetapi mereka terdiri dari berbagai agama, termasuk Islam di mana kaum muda perempuan menggunakan hijab.

1. Tekankan soal perdamaian

Pertemuan Paus Fransiskus dengan kaum muda di Grha Pemuda. (dok. Youtube Komsos KWI Indonesia Papal Visit Committee)

Sejumlah pandangan disampaikan beberapa perwakilan dari kaum muda tersebut, terutama soal perdamaian dunia dan toleransi. Sebagai tanggapan, Paus menekankan bahwa perdamaian dan penerimaan adalah hal yang utama di dunia ini.

“Sebagai bangsa, kita mau melakukan apa saja untuk bangsa kita, bukan mencari permusuhan. Perdamaian, merangkul dan menerima adalah yang utama,” kata Paus.

“Kalau ada permusuhan atau konflik, harus berdialog, diskusi, berbicara untuk mencari solusinya dan berjalan bersama ke depan,” lanjut dia.

Baca Juga: Jokowi Kenalkan Prabowo ke Paus Fransiskus Dinilai Tradisi yang Baik

2. Paus terkesan dengan keberagaman Indonesia

Paus Fransiskus di Gereja Katedral Jakarta. (dok. Youtube Komsos KWI Indonesia Papal Visit Committee)

Ketika di Katedral, Paus Fransiskus mengaku terkesan dengan keberagaman Indonesia selama ia berada di Jakarta. Hal ini ia angkat ketika melakukan pertemuan dengan para uskup, imam, diakon, seminaris dan katekis di Gereja Katedral, sore ini.

“Perguluman yang dalam untuk mewujudkan persatuan dan perdamaian dicerminkan dalam Pancasila. Kalian semua menunjukkan keragaman di dalam dan luar, budaya, etnik, agama,” kata Paus. 

“Saya terkesan dengan satu sikap yaitu saling bergandengan tangan dalam perbedaan. Dan tentunya, jangan pernah memaksakan iman kita dengan iman orang lain,” tutur Paus.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya