PBB Ungkap Ada Kerja Paksa dan Perbudakan di Korut
Laporan berasal dari para pembelot dan saksi
Intinya Sih...
- PBB memperingatkan adanya sistem kerja paksa terorganisir di Korea Utara yang dianggap sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.
- Orang-orang di Korut dikendalikan dan dieksploitasi melalui sistem kerja paksa, tanpa gaji, kebebasan, perlindungan, perawatan medis, dan makanan layak.
- 183 wawancara dengan korban dan saksi mengungkapkan kekerasan terhadap warga Korut, serta diplomat Korut tertinggi membelot ke Korea Selatan.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan adanya indikasi sistem kerja paksa yang sangat terorganisir di Korea Utara (Korut), di mana sistem ini bisa dianggap sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan atau perbudakan.
Kantor HAM PBB merinci bagaimana orang-orang di negara tertutup dan otoriter tersebut, dikendalikan dan dieksploitasi melalui sistem kerja paksa yang ekstensif dan berlapis-lapis.
“Kesaksian dalam laporan ini memberikan gambaran yang mengejutkan dan menyedihkan mengenai penderitaan akibat kerja paksa terhadap orang-orang,” kata Kepala Kantor HAM PBB, Volker Turk, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (17/7/2024).
“Orang-orang dipaksa bekerja dalam kondisi yang tidak dapat ditoleransi, seringkali di dalam sektor yang berbahaya dengan tidak adanya gaji, kebebasan memilih, kemampuan untuk pergi, perlindungan, perawatan medis, waktu istirahat dan makanan serta tempat tinggal yang layak,” ucap dia.