TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PBB Tolak Permohonan Rusia soal Voting Rahasia

107 negara meminta voting dilakukan terbuka

Ilustrasi assembly hall di markas PBB (Instagram.com/unitednations)

Jakarta, IDN Times - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memutuskan untuk menolak permintaan Rusia agar sidang pemungutan suara dihelat secara rahasia akhir pekan ini.

Rusia memang meminta pemungutan suara digelar rahasia agar para anggota negara tidak mengutuk terkait pencaplokan empat wilayah Ukraina.

Baca Juga: Inflasi Rusia Tak Terkontrol, Rusia Defisit Anggaran Rp259 Triliun

1. 107 negara mendukung pemungutan suara terbuka

Ilustrasi assemby hall di markas PBB (www.instagram.com/@unitednations)

Dilansir dari Channel News Asia, Selasa (11/10/2022), setidaknya 107 negara anggota mendukung agar pemungutan suara tersebut digelar secara terbuka.

Pemungutan suara ini berdasarkan rancangan resolusi yang akan mengutuk pencaplokan ilegal Rusia terhadap Kherson, Zaphorizhzhia, Donetsk, dan Luhansk.

Pemungutan suara terbuka ini direncanakan akan digelar pada Rabu (12/10/2022) besok. Dalam voting pemilihan sidang terbuka atau tertutup ini, 13 negara menentang pemungutan suara terbuka dan 39 negara abstain.

2. AS minta Rusia hormati prinsip piagam PBB

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, saat berbicara dalam konferensi pers pada Senin 1 Februari 2021. (Facebook.com/U.S. Department of State)

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, menekan komunitas internasional untuk mendesak tindakan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak dapat dibenarkan sama sekali.

"Sekarang waktunya untuk berbicara soal dukungan Ukraina. Ini bukan waktunya untuk abstain atau dalih di bawah klaim netralitas. Prinsip inti Piagam PBB dipertaruhkan," kata Blinken.

Sejumlah negara sekutu Ukraina dan AS juga mengutuk Putin habis-habisan terkait serangan rudal Rusia yang baru saja menghantam delapan wilayah Ukraina, termasuk ibu kota Kiev.

Baca Juga: Rusia Hantam Ukraina Lagi, 11 Orang Tewas dan 64 Terluka 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya