TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Netanyahu Tuding Hamas Bunuh 6 Sandera Israel

Netanyahu minta maaf kepada rakyat Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (dok. X @IsraeliPM)

Jakarta, IDN Times - Tekanan nasional dan internasional terhadap Perdana Menteri, Israel Benjamin Netanyahu, meningkat seiring dengan pecahnya demo di Israel. Netanyahu dituntut untuk segera membebaskan sandera dari Gaza dan menyepakati gencatan senjata.

Demo pecah di Israel usai ditemukannya enam jasad warga Israel yang disandera Hamas. Jasad-jasad ini ditemukan di Rafah. Saat ini, setidaknya masih ada 101 warga Israel yang masih disandera di Hamas.

"Saya meminta maaf karena tidak membawa mereka kembali hidup-hidup. Kami hampir berhasil, tetapi tidak. Hamas akan membayar harga yang sangat mahal untuk ini. Para pembunuh ini mengeksekusi enam warga kami yang disandera, mereka menembak tepat di kepala," kata Netanyahu, dikutip dari Channel News Asia, Selasa (3/9/2024).

1. Hamas ancam bakal bunuh sandera Israel

Sementara itu, Abu Obeida, juru bicara sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, mengatakan para sandera yang tersisa akan kembali di dalam peti mati, jika Israel mempertahankan serangannya ke Gaza.

Hamas juga merilis sebuah video, menunjukkan satu dari enam sandera yang jasadnya ditemukan tersebut, masih hidup, pada akhir pekan lalu.

Baca Juga: Demo Besar di Israel, Tuntut Netanyahu Sepakati Gencatan Senjata Gaza

2. Israel temukan jasad di terowongan di Rafah

Militer Israel sempat mengumumkan adanya penemuan enam jasad dari sebuah terowongan di Rafah, Gaza selatan. Jasad sandera ini diidentifikasi sebagai Carmel Gat, Hersh Goldberg-Polin, Eden Yerushalmi, Alexander Lobanov, Almog Sarusi, dan Ori Danino.

"Jasad mereka sudah dikembalikan ke Israel," kata juru bicara militer Israel, Daniel Hagari.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya