TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Negara G7 Bakal Tambah Sanksi ke Rusia 

AS dan Inggris juga bakal umumkan sanksi

KTT G7 yang digelar di Hiroshima, Jepang. (dok. Twitter @kishida230)

Jakarta, IDN Times - Kelompok G7 direncanakan akan menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia, dalam pertemuan mereka di Hiroshima, Jepang, yang dimulai hari ini.

Dilansir dari Al Jazeera, Jumat (19/5/2023), Amerika Serikat (AS) sendiri telah merencanakan akan menjatuhkan 300 sanksi baru kepada Rusia, di antaranya menargetkan 70 entitas Moskow dan memasukkan negara tersebut ke daftar hitam AS.

Inggris juga dikabarkan akan melarang impor tembaga, alumunium, dan nikel Rusia, serta menjatuhkan sanksi kepada 86 orang dan perusahaan yang terkait dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca Juga: Dubes Rusia: Tak Ada Negara Muslim yang Jatuhkan Sanksi ke Kami 

1. Jokowi juga hadiri KTT G7

Presiden Jokowi berangkat ke Jepang untuk hadiri KTT G7 di Hiroshima melalui Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (19/5/2023) (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Sementara itu, Presiden RI Joko “Jokowi” Widodo juga sudah bertolak ke Hiroshima untuk menghadiri KTT G7. Jokowi mengaku mendapat undangan dari Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengaku akan membahas soal isu perdamaian dunia. Selain itu, isu perubahan iklim hingga energi juga akan dibahas dalam KTT G7.

"Indonesia akan konsisten membawa suara kepentingan Global South dan kolaborasi serta kemitraan yang setara secara konsisten akan diusung oleh Indonesia," kata dia.

Baca Juga: Jokowi Bertolak ke Jepang Hadiri KTT G7, Bakal Bahas Isu Perdamaian

2. Perang Ukraina dan Rusia jadi topik utama

Kondisi Ukraina dan Rusia juga masih akan menjadi topik utama dari pertemuan para kepala negara G7 ini. Sesi khusus soal Ukraina dijadwalkan akan digelar sore ini.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy juga dijadwalkan akan berbicara melalui tautan video. Sebelumnya ada spekulasi bahwa Zelenskyy akan hadir langsung. Namun, tak ada konfirmasi dari Ukraina sendiri.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya