Menlu Retno Tekankan Pentingnya Revitalisasi ASEAN Regional Forum
ARF juga harus tetap inklusif
Intinya Sih...
- Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, tekankan pentingnya merevitalisasi ARF di tengah tantangan keamanan global yang terus berevolusi.
- Retno menekankan pentingnya ARF dapat menangani isu-isu keamanan non-tradisional yang semakin berkembang seperti migrasi penduduk akibat perubahan iklim dan keamanan teknologi.
- Retno juga mendorong agar penguatan hukum internasional, termasuk UNCLOS, dapat diintegrasikan ke dalam setiap unit kerja ARF, terutama di isu Laut China Selatan, Laut Timur, Laut Merah dan Laut Hitam.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi mengangkat pentingnya merevitalisasi ASEAN Regional Forum (ARF) di tengah tantangan keamanan global yang terus berevolusi.
Hal itu ditekankan Retno pada Pertemuan ke-31 para Menlu ARF di Vientiane, Laos, Sabtu (27/7.2024). Dalam pertemuan ARF, beberapa isu yang banyak disorot para menlu negara ARF di antaranya terkait isu Myanmar, isu Laut China Selatan, isu Ukraina, dan situasi kemanusiaan di Palestina.
“Posisi Indonesia terhadap isu-isu tersebut selalu sama, yakni kita harus menghormati dan menerapkan hukum internasional secara konsisten,” kata Retno, dalam keterangannya.
Retno menggarisbawahi pentingnya revitalisasi ARF di tengah situasi dunia yang penuh krisis, agar ARF tidak kehilangan relevansinya. Dalam kaitan ini, Retno mengungkap tiga hal untuk memajukan ARF ke depan.
Baca Juga: Menlu Retno: Hukum Internasional Harus Diterapkan Konsisten