TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menlu Retno: Hukum Internasional Harus Diterapkan Konsisten

Retno soroti isu Palestina di pertemuan East Asia Summit

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di East Asia Summit, Laos. (dok. Kemlu RI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi menghadiri pertemuan tingkat menteri East Asia Summit (EAS) di Laos, hari ini. EAS sebagai salah satu forum terkemuka di kawasan, diharapkan dapat menjadi ajang untuk meningkatkan saling percaya, kerja sama dan kolaborasi.

“Kawasan kita, Indo-Pasifik, saat ini berlayar hadapi banyak tantangan. Jalan panjang kita ke depan penuh dengan riak dan ombak besar. Kawasan Indo-Pasifik adalah pusat pertumbuhan global, saat ini dan juga di masa depan,” kata Retno, dalam keterangannya, Sabtu (27/7/2024).

“Namun konflik-konflik di dunia, telah memperparah kondisi krisis global, yang menghalangi kita untuk dapat menyelesaikan tantangan tersebut dengan baik,” ucap dia.

1. Penghormatan hukum internasional yang konsisten

East Asia Summit, Laos. (dok. Kemlu RI)

Retno juga menyampaikan adanya tren kekuatan besar menguasai yang kecil yang seharusnya ditinggalkan.

“Kita saksikan terjadinya peningkatan rivalitas, saling tidak percaya dan kemungkinan terjadinya miskalkulasi,” ungkap Retno.

“Kita harus gunakan energi kita untuk hal-hal yang benar-benar diperlukan dunia saat ini. Perlunya komitmen untuk menghormati hukum internasional secara konsisten, harus walk the talk,” tegas Retno.

Baca Juga: Di Depan Menlu AS, Retno Serukan Gencatan Senjata Gaza

2. Palestina selalu diangkat oleh Retno di berbagai pertemuan ASEAN

ilustrasi bendera Palestina (pexels.com/Alfo Medeiros)

Retno juga konsisten mengangkat isu Palestina di rangkaian pertemuan ASEAN dan mitra wicaranya, termasuk dengan AS.

“Ini bukan hanya mengenai Palestina, tapi mengenai keadilan dan kemanusiaan,” katanya.

Retno juga mengapresiasi banyak negara anggota EAS telah lakukan berbagai upaya sesuai kapasitasnya, untuk bicara dengan Israel, dengan berbagai faksi di Palestina dengan satu tujuan, yaitu untuk mendorong gencatan senjata permanen dan segera di Gaza, mendorong masuknya bantuan kemanusiaan dan mendorong terciptanya lingkungan kondusif bagi terciptanya perdamaian yang langgeng di Timur Tengah.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya