Menlu Retno Dialog soal Afghanistan di Doha, Bahas Ekonomi Inklusif
Dialog dihadiri oleh Taliban juga
Intinya Sih...
- Menteri Luar Negeri RI hadiri pertemuan para utusan khusus untuk Afghanistan di Doha, Qatar.
- Pertemuan membahas tindak lanjut independent assessment Sekjen PBB dan partisipasi DFA di Afghanistan.
- Retno tekankan pentingnya inklusivitas ekonomi, membangun enabling environment bagi tumbuhnya private sector yang inklusif, dan mengapresiasi kebijakan "poppy ban" di Afghanistan.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi menghadiri pertemuan para utusan khusus untuk Afghanistan di Doha, Qatar. Sebelumnya, pertemuan serupa pernah digelar di Mei 2023 dan Februari 2024.
Pertemuan yang diinisiasi oleh Sekretaris Jenderal PBB dengan tuan rumah Qatar itu, membahas tindak lanjut independent assessment Sekjen PBB dalam membantu rakyat Afghanistan keluar dari krisis multidimensi yang saat ini tengah dihadapi. Untuk pertama kalinya, otoritas de facto atau de facto authority (DFA) di Afghanistan, yaitu Taliban hadir di pertemuan Doha III.
"Perlu saya tekankan bahwa partisipasi DFA pada Doha III sama sekali tidak terkait dengan isu pengakuan terhadap DFA dari komunitas internasional, melainkan merupakan sebuah upaya agar dialog inklusif dengan semua stakeholders di Afghanistan termasuk dengan DFA dapat dilakukan, termasuk dialog terkait hak-hak perempuan dalam konteks pendidikan dan pekerjaan,” kata Retno, dalam keterangannya, Selasa (2/7/2024).
Baca Juga: Rusia Berencana Keluarkan Taliban dari Daftar Organisasi Teroris