Malaysia Tegaskan Tak Diskriminasi Negara Lain soal Aturan COVID-19
Varian baru Omicron juga sudah ditemukan di Malaysia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Keputusan pemerintah Malaysia untuk memperketat kontrol pelancong yang masuk ke Negeri Jiran, di tengah lonjakan kasus COVID-19, bukan merupakan bentuk diskriminasi terhadap negara tertentu. Hal itu, ditegaskan pemerintah Malaysia, hanya sebagai langkah strategis untuk warganya.
"Kami telah mengambil sikap, dan tidak mendiskriminasi negara tertentu. Sebab, jika melihat tingkat infeksi di China, kami tahu jumlah kematian di Amerika Serikat karena COVID-19 juga tinggi, pun negara lain," kata Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.
Baca Juga: Jokowi Bantah Konflik China-AS Meluas ke Laut China Selatan
1. Malaysia ingin melindungi rakyatnya
Anwar juga mengatakan kesehatan rakyatnya menjadi perhatian utama pemerintah dan tidak akan tergantikan oleh pariwisata atau pertumbuhan ekonomi.
"Kami mengambil langkah ini untuk menyelamatkan warga. Mereka yang masuk ke Malaysia harus patuh kepada ketentuan di sini," ujar Anwar, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (5/1/2023).
Anwar mengonfirmasi, tahun lalu ada 336 ribu pengunjung dari China yang masuk ke Malaysia, dan mayoritas adalah turis.
Baca Juga: 2 Varian Omicron dari China Sudah Sampai ke Malaysia