TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Malaysia Siap Rundingkan Laut China Selatan dengan China 

Malaysia punya kepentingan di perairan internasional ini

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim (twitter.com/anwaribrahim)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan bahwa negaranya terbuka untuk negosiasi dengan China perihal sengketa Laut China Selatan.

Anwar mengaku, isu Laut China Selatan ini menjadi bahasan dirinya ketika bertemu dengan Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri China Li Qiang, pekan lalu.

“Di daerah itu, ada klaim juga dari China. Saya mengatakan, sebagai negara kecil yang butuh minyak dan gas, kita harus jalan. Kalau memang harus negosiasi, kita siap untuk negosiasi,” kata Anwar, dikutip dari Strait Times, Selasa (4/4/2023).

China mengklaim hampir seluruh dari Laut China Selatan berdasarkan asas sejarah dan sembilan garis putus atau Ninde Dashed Line, yang memotong ZEE dari Malaysia, Filipina, Indonesia, Vietnam dan Brunei.

Baca Juga: Eks PM Malaysia Najib Razak Kalah di Sidang Peninjauan Kembali

1. Malaysia sempat protes soal kehadiran kapal China

KRI Tjiptadi-381 yang beroperasi di bawah kendali Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmada I menghalau kapal Coast Guard China saat melakukan patroli di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau. ANTARA FOTO/HO/Dispen Koarmada I

Pada 2021 lalu, Malaysia sempat memanggil Duta Besar China yang berkedudukan di Kuala Lumpur terkait hadirnya kapal-kapal Beijing di wilayah perairan tersebut.

Pasalnya, Petronas, perusahaan BUMN energi punya Malaysia, mengoperasikan ladang minyak dan gas di ZEE Malaysia, yang bersinggungan dengan Laut China Selatan.

Kapal China diketahui kerap terlihat di dekat proyek BUMN Negeri Jiran tersebut.

2. China siap selesaikan Code of Conduct

Duta Besar China untuk ASEAN, Hou Yanqi. (IDN Times/Sonya Michaella)

Duta Besar China untuk ASEAN Hou Yanqi, beberapa waktu lalu menegaskan bahwa China siap untuk negosiasikan Code of Conduct dari Laut China Selatan.

Hou juga menegaskan, dialog dan komunikasi akan di kedepankan dalam negosisasi ini.

"Kami berkomitmen untuk kerja sama yang saling menguntungkan dan bersama-sama menjunjung tinggi perdamaian dan stabilitas kawasan," tuturnya.

Baca Juga: Mahathir Mohamad: Orang Melayu di Malaysia Makin Miskin 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya