Konflik di Myanmar Masih Membara, 30 Tentara Junta Tewas
Pertempuran junta dan kelompok pemberontak masih terjadi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Lebih dari 30 tentara militer junta Myanmar dilaporkan tewas dan belasan lainnya ditangkap dalam lima hari pertempuran dengan Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF).
Dilansir dari Irrawaddy, Kamis (25/1/2024), insiden ini terjadi di wilayah Mandalay, Sagaing, dan Bago.
Para kelompok perlawanan Myanmar juga menyerang pangkalan udara junta di Kotapraja Tada-U di Mandalay pada Selasa malam kemarin. Lima bom roket dilaporkan langsung mengenai sasaran di pangkalan udara tersebut.
1. ASEAN konsisten pada Lima Poin Konsensus atasi konflik Myanmar
Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn mengatakan, ASEAN bakal tetap konsisten memegang Lima Poin Konsensus (5PC) untuk mengatasi konflik Myanmar yang tak kunjung rampung hingga sekarang.
“Kita harus membuat kemajuan berdasarkan prinsip Lima Poin Konsensus. Kedua, kita harus mendorong agar kekerasan di sana dihentikan dan tentu saja membantu masyarakat Myanmar,” kata Kao, ketika ditemui di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Rabu (17/1/2024).
Konflik Myanmar masih menjadi salah satu batu sandungan di ASEAN. Krisis ini dimulai ketika kudeta pecah pada 1 Februari 2021 lalu, di mana militer Myanmar menggulingkan Aung San Suu Kyi.
“Itulah mengapa posisi ASEAN ini harus membantu memfasilitasi dialog politik yang inklusif sehingga bisa membawa kemajuan. Jadi kami harap, tahun ini ada kemajuan dari 5PC,” ucap Kao.