TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Keren! Alunan Gamelan Meriahkan Festival Jazz Ekuador 2024

Gamelan jadi mata perkuliahan universitas di Ekuador

Pertunjukan gamelan Indonesia di Ekuador. (dok. KBRI Quito)

Jakarta, IDN Times - Sejak 2023, seni musik gamelan masuk kurikulum Escuela de Artes Sonoras (EAS), Universidad de Las Artes Guayaquil, Ekuador, yang sampai saat ini merupakan satu-satunya universitas di Amerika Latin yang menjadikan gamelan mata kuliah dan diujikan.

Cikal bakal hadirnya gamelan dan kemudian menjadi mata kuliah tersebut, terkait erat dengan inisiatif KBRI Quito yang dipimpin Duta Besar RI Agung Kurniadi. Dia aktif melakukan komunikasi dan pendekatan kepada universitas, sehingga akhirnya pada 2022 disepakati kerja sama peminjaman gamelan kepada Universidad de Las Artes (UArtes).

Tidak berhenti di sini, KBRI kemudian secara berkala menghadirkan maestro Gamelan Bapak Joko Ngadimin untuk mengajar kelas gamelan setiap tahunnya. Selain secara rutin mengikuti perkuliahan gamelan, mahasiswa juga tampil mengikuti berbagai acara di Ekuador, yang turut serta menampilkan dan memperkenalkan gamelan kepada masyarakat Ekuador.

1. Gamelan dipamerkan di Festival Jazz Ekuador

Pertunjukan gamelan Indonesia di Ekuador. (dok. KBRI Quito)

Kemudian, pada 14 September 2024, ansambel Uartes Gamelan yang digawangi Dr. Astaiza, tampil di Festival Jazz Ekuador 2024 yang bergengsi. Ensambel Uartes menginterpretasikan komposisi “OM” oleh Andrey Astaiza.

Karya ini terdiri dari gaya melodi cantus firmus yang ditulis Dario Davalos, dan diperindah dengan improvisasi nada dan warna yang dimainkan mahasiswa gamelan UArtes. Komposisi kolaboratif ini menggambarkan warna suara gamelan dan marimba Ekuador yang menghasilkan irama crescendo, yang mengingatkan penonton akan suara parade, sehingga menciptakan suasana unik karena terompet Prancis dan Kalimba yang dibawakan Astaiza menjadi pengiring keseluruhan karya.

Komposisi ini juga menggunakan melodi tradisional Ekuador seperti andarele dan melodi tradisional dari tradisi gamelan Indonesia. Dosen-dosen UArtes lainnya juga bergabung dalam ansambel ini, termasuk Carlos Albán dan Javier Andrés Ocampo, Direktur EAS, serta sembilan mahasiswa UArtes yang memainkan alat musik gamelan.

Baca Juga: Konflik Keraton Kembali Memanas, Kali Ini Gara-Gara Gamelan Sekaten

2. Berpadu dengan alat musik Ekuador

Pertunjukan gamelan Indonesia di Ekuador. (dok. KBRI Quito)

Kolaborasi kreatif yang memadukan gamelan dengan sejumlah alat musik modern seperti saksofon, gitar, drum dan instrumen tradisional Ekuador, kalimba, menunjukkan gamelan mampu diadaptasikan dan dimainkan bersama instrumen musik modern dan tradisional lainnya.

Penampilan Ensembel Gamelan Uartes yang didukung penuh KBRI ini berlangsung di salah satu teater terkemuka Ekuador di kota Quito, Teatro Sucre. Sebuah bangunan berarsitektur neoklasik yang dibuka pada 25 November 1886, dengan konser pianis Prancis Louis Marcel Voyer.

Baca Juga: Udinus Raih Peringkat Tiga Kampus Inovasi Terbaik Berkat Robot Gamelan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya