TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenapa Rusia Abstain di Voting DK PBB soal Gaza?

Rusia ragu bahwa Israel bakal hentikan serangan ke Gaza

bendera Rusia (pexels.com/Сергей Велов)

Intinya Sih...

  • Dewan Keamanan PBB mendukung proposal AS untuk gencatan senjata antara Israel dan Gaza.
  • Rusia memilih abstain dalam pemungutan suara karena merasa rencana tiga fase tersebut belum matang dan masih banyak pertanyaan yang belum terjawab.
  • Hamas sudah menanggapi proposal gencatan senjata dengan respons bertanggung jawab, serius, dan positif, namun tetap khawatir apakah Israel akan melaksanakan ketentuan tersebut secara permanen.

Jakarta, IDN Times - Dewan Keamanan PBB akhirnya mengadopsi sebuah resolusi yang mendukung proposal gencatan senjata yang diusulkan AS. Proposal ini bertujuan menghentikan serangan Israel ke Gaza selama delapan bulan terakhir.

Pemungutan suara itu dilakukan pada Senin, 10 Juni. Sebanyak 14 negara menyatakan setujuh, sementara Rusia abstain.

Lewat resolusi ini, DK PBB meminta agar Israel dan Hamas sepenuhnya menyetujui proposal gencatan senjata tersebut tanpa penundaan dan tanpa syarat.

Setelah pemungutan suara, Hamas juga menyatakan pihaknya siap bekerja sama dengan mediator dan melakukan negosiasi tidak langsung untuk menanggapi penerapan prinsip-prinsip perjanjian tersebut.

Baca Juga: Zelenskyy Tolak Klaim Rusia Duduki Wilayah Sumy

1. Hanya Rusia yang abstain

Suasana pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB. (dok. X @UN)

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia memaparkan mengapa negaranya memilih abstain dalam pemungutan suara tersebut. Salah satu alasannya adalah Rusia menilai rencana tiga fase itu belum cukup matang. Rusia juga punya banyak pertanyaan yang belum terjawab.

“Hamas diminta untuk menerima apa yang disebut kesepakatan ini. Namun masih belum ada kejelasan yang jelas mengenai kesepakatan resmi dari Israel,” kata Nebenzia, dikutip dari TRT World, Rabu (12/6/2024).

Di sisi lain, AS mengeklaim Israel sudah menyetujui proposal gencatan senjata di Gaza tersebut. Proposal itu tinggal menunggu persetujuan dari Hamas.

“Mengingat banyaknya pernyataan dari Israel soal perpanjangan perang hingga Hamas benar-benar musnah, lalu apa sebenarnya yang disetujui Israel terkait proposal ini?” tanya Nebenzia.

Baca Juga: Faksi Politik Palestina Sambut Baik Resolusi Dewan Keamanan PBB 

2. Harapan bagi warga Palestina

ilustrasi (Pixabay.com/hosnysalah)

Sementara itu, Duta Besar Aljazair untuk PBB Amar Bendjama mengatakan proposal gencatan senjata yang diajukan AS tersebut belum sempurna, tetapi proposal itu menawarkan secercah harapan bagi Palestina.

“Kami memilih proposal ini untuk memberikan peluang diplomasi mencapai kesepakatan yang akan mengakhiri agresi terhadap rakyat Palestina yang sudah berlangsung terlalu lama,” ucap Bendjama.

Baca Juga: Hamas: Israel Tidak Menginginkan Perdamaian di Gaza

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya