TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenapa ISIS Mulai Serang Rusia? Ini Penjelasannya

ISIS-K mengklaim tanggung jawab atas serangan di Moskow

Kegiatan pelatihan oleh ISIS (occrp.org)

Jakarta, IDN Times - Kelompok militan Islamic State (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan teror serta penembakan massal di gedung konser Crocus City Hall di utara Moskow, Rusia. Setidaknya, 137 orang tewas akibat penyerangan ini.

Kelompok ISIS yang mengaku bertanggung jawab ini adalah cabang ISIS di Afghanistan atau ISKP atau biasa disebut ISIS-K.

Dilansir dari Al Jazeera, Senin (25/3/2024), para penyerang ini menyamar menggunakan seragam dan langsung melepaskan tembakan ketika memasuki gedung konser. Mereka juga melemparkan alat peledak agar gedung terbakar.

Rusia telah menangkap 11 orang terduga pelaku, termasuk empat orang yang terlibat langsung dalam serangan itu.

Siapa sebenarnya ISIS-K? Lalu kenapa ISIS mulai serang Rusia? Simak penjelasannya berikut ini.

1. Berkuasa di Afghanistan dan beberapa negara lainnya

Kelompok ISIS-K ini adalah salah satu afiliasi kelompok militan ISIS yang paling aktif dan menyatakan kekhalifahannya di Afghanistan, Iran, Pakistan, dan Turkmenistan.

Kelompok ini muncul dari timur Afghanistan pada akhir tahun 2014 dan terdiri dari pejuang Taliban Pakistan yang memisahkan diri. Mereka bersumpah setia kepada pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.

Seorang analis militer dan mantan kolonel tentara Turki, Murat Aslan, menyebut bahwa afiliasi ISIS-K ini terkenal dengan metodologi radikal dan keras.

“Saya pikir ideologi mereka menginspirasi mereka dalam memilih target. Pertama-tama, karena Rusia ada di di Suriah dan berperang melawan ISIS, seperti Amerika Serikat (AS). Itu berarti mereka melihat negara-negara seperti itu harus dimusuhi,” kata Aslan.

“Mereka sekarang ada di Moskow. Sebelumnya mereka ada di Iran dan kita akan melihat lebih banyak serangan lagi, mungkin bisa di ibu kota negara lain,” tutur dia.

Meskipun perekrutan anggota ISIS-K di Afghanistan sudah mulai menurun sejak 2018, namun para pejuangnya masih menjadi salah satu ancaman terbesar terhadap otoritas Taliban yang kini menguasai Afghanistan.

Afiliasi ISIS-K ini sempat mengklaim sejumlah serangan. Adapun serangan-serangan yang mereka klalim adalah serangan di luar bandara Kabul pada 2021 yang menewaskan 175 orang, lalu serangan bom bunuh diri di luar Kedutaan Besar Rusia di Kabul pada September 2022, dan serangan di ruangan bersalin di rumah sakit di Kabul pada Mei 2020 yang menewaskan 24 orang.

Baca Juga: ISIS Klaim Jadi Penanggung Jawab Penembakan di Gedung Konser Rusia

2. Pelaku berasal dari Tajikistan

Sejumlah dugaan mengarah kepada sosok Presiden Rusia Vladimir Putin yang kini diincar oleh ISIS. Rusia dianggap telah melakukan penindasan terhadap Muslim misalnya invasi Soviet ke Afghanistan, Chechnya, termasuk serangan-serangan Rusia yang dilakukan di Suriah.

Sementara itu, empat tersangka telah dihadirkan di pengadilan Moskow dengan tuduhan penyerangan teror di gedung konser Crocus City Hall tersebut. Para tersangka diidentifikasi merupakan warga Tajikistan.

Insiden di Moskow ini merupakan pukulan telak bagi Rusia lantaran dianggap ‘kebobolan’. Serangan ini juga merupakan serangan paling mematikan yang dilakukan oleh kelompok mana pun di Rusia sejak pengepungan Beslan 2004.

 

Baca Juga: Korban Tewas Penembakan Gedung Konser Rusia Bertambah Jadi 143 Orang

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya