TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Joe Biden Mundur dari Pilpres AS 2024

Biden putuskan tak akan berlaga di pilpres pada November

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. (twitter.com/ @POTUS)

Intinya Sih...

  • Presiden AS Joe Biden mundur dari pencalonan presiden Partai Demokrat pada Pemilu 2024.
  • Biden menominasikan Kamala Harris sebagai penggantinya untuk maju di Pemilu AS 2024.
  • Perpecahan dalam Partai Demokrat memunculkan kekhawatiran tentang kemenangan Partai Republik dalam pemilu 5 November.

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mundur dari pencalonan presiden Partai Demokrat pada Pemilu 2024.

"Saya telah memutuskan untuk tidak menerima nominasi tersebut dan memfokuskan seluruh energi saya kepada tugas saya sebagai Presiden selama sisa masa jabatan saya," kata Biden, dikutip dari Al Jazeera, Senin (22/7/2024).

Sebagai gantinya, Biden menominasikan Kamala Harris, wakil presidennya, untuk maju di Pemilu AS 2024 yang digelar pada November.

"Hari ini saya ingin memberikan dukungan dan dukungan penuh saya agar Kamala menjadi calon partai kita tahun ini," lanjut Biden.

Baca Juga: Diminta Mundur, Biden Ngotot Maju Kampanye Pilpres AS 

1. Sempat tegaskan tak akan mundur dari Pemilu AS

Sebelumnya, Biden sempat ngotot bakal terus maju di Pemilu AS, meski sejumlah pihak meminta Joe Biden mundur karena penampilan kurang memuaskan saat debat.

"Saya berharap dapat kembali berkampanye minggu depan untuk terus mengungkap ancaman agenda Proyek 2025 Donald Trump, sambil menyampaikan argumen tentang rekam jejak dan visi saya untuk Amerika," ujar Biden, beberapa waktu lalu. 

Lebih dari satu dari 10 anggota Kongres dari Partai Demokrat kini telah secara terbuka meminta Joe Biden mundur sejak pekan lalu.

Baca Juga: Mark Zuckerberg Tegaskan Tidak Akan Mendukung Biden atau Trump

2. Republik berpotensi mendominasi parlemen

Debat perdana pilpres AS 2024 antara Joe Biden dan Donald Trump. (dok. Youtube CNN)

Perpecahan yang dialami Partai Demokrat nampak berbanding terbalik dengan kondisi dalam Konvensi Nasional Partai Republik di Milwaukee. Para mantan pesaing partai bersatu di sekitar Trump. 

Sejauh ini, 32 dari 264 Demokrat di Kongres telah secara terbuka menyerukan Biden untuk mengakhiri kampanyenya. Sementara para pemimpin senior Demokrat lainnya mendorongnya di belakang layar untuk melanjutkan kampanye.

Partai Demokrat semakin khawatir tentang kemenangan telak Partai Republik dalam pemilu 5 November. Trump dan sekutunya tidak hanya berpotensi memegang kendali di Gedung Putih tetapi juga mayoritas di kedua kamar Kongres. 

Baca Juga: Kekayaan Joe Biden vs Donald Trump, Siapa Paling Tajir?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya