TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Isu Normalisasi Indonesia-Israel, Kemlu: Kami Tidak Tahu 

Kemlu menegaskan sumber diplomasi adalah Presiden dan Menlu

Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhammad Iqbal. (IDN Times/Sonya Michaella)

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhamad Iqbal menegaskan, Kementerian Luar Negeri RI tidak mengetahui pertemuan apapun yang terjadi terkait rencana normalisasi hubungan diplomatik Indonesia dan Israel.

Kemlu RI tidak mengetahui sama sekali mengenai pertemuan tersebut. Jadi kalau teman-teman mau meminta konfirmasi, silakan ditanyakan ke pihak terkait,” kata Iqbal, dalam keterangannya, Jumat (1/3/2024).

“Sumber diplomasi Indonesia adalah Presiden dan Menteri Luar Negeri. Menlu juga selalu melaporkan setiap selesai kegiatan yang beliau hadiri atau kejadian-kejadian penting di dunia yang perlu menjadi perhatian presiden,” ucap Iqbal lagi.

Sebelumnya, media Israel, Jewish Insider memberitakan bahwa Indonesia dan Israel sebenarnya akan mengumumkan normalisasi hubungan pada Oktober 2023 lalu. Namun karena pecahnya perang antara Israel dan Hamas, pengumuman normalisasi tersebut ditunda.

Baca Juga: Tolak Pendirian Negara Palestina, Menlu Israel: Pengakuan Sepihak!

1. Istana bantah keras kabar normaliasasi

Bendera negara Israel (unsplash.com/Taylor Brandon)

Sementara itu, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, menegaskan, pemberitaan Jewish Insider tersebut tidak benar.

“Informasi yang disampaikan itu sama sekali tidak benar,” kata Ari, dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Rumor Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel, Ini Kata Kemlu

2. Ada pertemuan yang dihadiri Andi Widjajanto

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional, Andi Widjajanto ketika memberikan sambutan. (Tangkapan layar YouTube Lemhanas)

Diberitakan Jewish Insider, Menteri Luar Negeri Israel kala itu, Eli Cohen dan Pemerintah Indonesia dikabarkan menyetujui rancangan akhir perjanjian untuk sama-sama mendirikan kantor perdagangan. Hal itu dilakukan sebagai langkah pertama menuju hubungan diplomatik penuh.

“Indonesia berencana membuka kantor perdagangan di Ramallah pada waktu yang bersamaan,” kata sumber tersebut.

Dalam negosiasi ini, dikabarkan hadir pula dari Indonesia yakni Andi Widjajanto. Negosiasi dilakukan pada September 2023 di Yerusalem.

Baca Juga: Biden: Israel Hilang Dukungan Internasional jika Perang Gaza Berlanjut

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya