TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Israel Setuju Tambah Pasokan BBM ke Gaza

Sebelumnya Israel sempat mengurangi masuknya pasokan BBM

Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Jakarta, IDN Times - Kabinet Keamanan Israel akhirnya menyetujui peningkatan pasokan BBM ke Jalur Gaza untuk menghindari parahnya krisis kemanusiaan di sana.

Dilansir dari Al Jazeera, Jumat (8/12/2023), keputusan ini diambil secara internal, sebelum diajukan ke seluruh anggota kabinet untuk mendapatkan persetujuan resmi.

Keputusan ini juga ditetapkan setelah Israel terus ditekan oleh Amerika Serikat (AS) untuk membuka akses kemanusiaan tanpa syarat ke Gaza.

Berakhirnya gencatan senjata pada awal Desember ini mengakibatkan Israel memutuskan untuk mengurangi separuh dari pasokan BBM untuk bantuan kemanusiaan ke Gaza. Aksi Israel ini jelas memperparah situasi kemanusiaan di Gaza.

Baca Juga: Joe Biden Minta Netanyahu Tak Serang Warga Sipil di Gaza

1. Biden tekan Netanyahu agar tidak menyerang warga sipil

PM Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden AS Joe Biden. (dok. Twitter @IsraeliPM)

Presiden AS Joe Biden kembali meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengutamakan perlindungan warga sipil di Jalur Gaza.

“Perlunya Israel untuk memisahkan penduduk sipil dari Hamas termasuk melalui koridor yang memungkinkan orang untuk berpindah dengan aman dari wilayah pertempuran tertentu,” kata Biden dalam panggilan telepon dengan Netanyahu.

Pernyataan yang sama juga dirilis oleh Gedung Putih di mana AS meminta agar akses bantuan kemanusiaan ke Gaza dibuka tanpa syarat.

“Presiden Biden menggarisbawahi pentingnya aliran bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan dan berkesinambungan di Gaza. Lebih banyak bantuan yang dibutuhkan secara menyeluruh,” sebut pernyataan Gedung Putih.

2. Israel kepung Gaza selatan

Pasukan Israel dilaporkan telah bentrok dengan para pejuang Hamas di Gaza selatan. Wilayah selatan ini adalah wilayah tempat mereka mengungsi dari utara akibat serangan Israel yang bertubi-tubi.

Akibat Israel sudah mulai mengepung Gaza selatan, para warga Palestina terpaksa harus mengungsi lagi ke Rafah, yang berbatasan dengan Mesir.

Warga Palestina dilaporkan semakin terpojok di wilayah dekat perbatasan Mesir ini. Israel meminta agar warga Palestina merapat ke dekat perbatasan dengan alasan aman dan tidak akan terkena serangan Israel.

“Israel bohong. Tidak ada tempat di Gaza yang aman dan mereka akan kembali memburu kami di Rafah,” kata seorang warga Palestina bernama Samir Abu Ali.

Baca Juga: Netanyahu Kembali Berkuasa, Joe Biden Siap Bekerja Sama dengan Israel

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya