TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Israel Fokuskan Serangan di Perbatasan Lebanon 

Israel tidak melupakan tujuan utama di Gaza

Menteri Pertahanan Israel, Yoaf Gallant, mengunjungi pasukan Israel pada November 2023 lalu. (twitter.com/@yoavgallant)

Intinya Sih...

  • Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menyatakan pusat gravitasi perang Israel bergeser ke utara dalam konflik dengan Hizbullah Lebanon.
  • Gallant menegaskan Israel tidak melupakan tujuan utamanya di Gaza, yaitu memusnahkan Hamas dan membebaskan para sandera Israel.
  • Intelijen Israel, Mossad, menanam bahan peledak di 5.000 pager yang diimpor oleh Hizbullah, yang kemudian meledak dan menewaskan banyak orang di Lebanon.

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menegaska "pusat gravitasi" peperangan Israel kini perlahan bergerak ke utara, tempat konflik antara negara tersebut dengan Hizbullah Lebanon.

"Pusat gravitasi kini bergerak ke utara, sumber daya sedang dialokasikan. Kami ada di awal fase baru dalam perang, ini membutuhkan keberanian dan tekad dari pihak kita," kata Gallant, dikutip Channel News Asia, Kamis (19/9/2024)..

Meski demikian, Gallant menegaskan Israel tidak melupakan tujuan utamanya di Gaza, untuk memusnahkan Hamas dan membebaskan para sandera Israel.

Pernyataan Gallant ini keluar setelah insiden meledaknya ribuan pager dan ratusan walkie talkie di Lebanon yang memakan banyak korban.

1. Tidak lupakan sandera

Selain itu, Gallant menegaskan pemerintahan Israel tidak melupakan para sandera yang masih ada ditahan Hamas di Gaza.

"Kami tidak melupakan para sandera dan tidak melupakan misi di Gaza. Operasi dilakukan di semua wilayah dan tugas kami jelas, memastikan kembalinya penduduk di Israel utara dengan selamat ke rumah," tegas dia.

Baca Juga: Mossad Israel Tanam Peledak di Pager Pesanan Hizbullah

2. Mossad tanam bahan peledak di ribuan pager pesanan Hizbullah

Intelijen Israel, Mossad, menanam bahan peledak di dalam 5.000 pager yang diimpor oleh kelompok Hizbullah beberapa bulan sebelum ledakan masif melanda Lebanon kemarin.

Akibat ledakan ratusan pager ini, sembilan orang tewas serta 2.800 orang terluka, termasuk Duta Besar Iran untuk Lebanon. Sehari setelahnya, sejumlah walkie talkie yang digunakan Hizbullah untuk berkomunikasi juga meledak dan menewaskan 20 orang.

Sumber keamanan Lebanon mengatakan, pager-pager tersebut berasal dari perusahaan Gold Apollo yang berbasis di Taiwan. Namun, Gold Apollo menegaskan sudah tidak memproduksi perangkat tersebut.

Mereka merilis pager-pager Hizbullah dibuat oleh perusahaan bernama BAC yang memiliki lisensi untuk bisa menggunakan mereknya. Kelompok Hizbullah memang menggunakan pager untuk alat komunikasi mereka agar bisa terhindar dari pelacakan Israel.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya