TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Israel Bombardir Gaza Lagi, 20 Orang Tewas

Termasuk 1 perempuan dan enam anaknya

Dampak serangan militer Israel ke Gaza, Palestina. (Dokumentasi UNRWA)

Intinya Sih...

  • 20 warga Palestina tewas dalam serangan tentara Israel di Jalur Gaza tengah.
  • Serangan Israel menyasar kota Deir al-Balah, Nuseirat, Khan Younis, dan Rafah barat.
  • Rumah Sakit Al-Awda mengancam akan berhenti operasi karena kekurangan bahan bakar dan pasokan medis yang menipis.

Jakarta, IDN Times - Setidaknya 20 warga Palestina tewas pada Minggu ketika tentara Israel menargetkan beberapa wilayah di Jalur Gaza tengah. Sumber medis di Rumah Sakit Al-Aqsa Martyrs mengatakan bahwa tujuh warga Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan Israel di kota Deir al-Balah, dikutip dari Anadolu, Senin (19/8/2024).

Mereka menambahkan bahwa empat orang lainnya tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan lain Israel di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah.

Baca Juga: Korban Perang di Gaza Ditolak Masuk ke Australia

1. Kendaraan Isreal terus menembaki wilayah Kamp Maghazi

Saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa kendaraan artileri Israel yang ditempatkan di timur Jalur Gaza terus menembaki wilayah timur kamp Maghazi dan Bureij serta kota Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah. Dari serangan yang menyasar Deir al-Balah ini, seorang perempuan dan enam anaknya juga turut menjadi korban tewas.

Selain itu, tentara Israel juga menghancurkan puluhan bangunan tempat tinggal di Khan Younis dan di Rafah barat.

2. RS di Gaza kekurangan bahan bakar

Rumah Sakit (RS) Al-Awda di Gaza utara mengeluarkan peringatan serius soal kemungkinan akan menghentikan operasinya dalam 24 jam ke depan karena kekurangan bahan bakar yang parah.

Mohammed Salha, penjabat direktur rumah sakit tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sektor kesehatan di Gaza utara mengalami kekurangan pasokan medis dan menipisnya bahan bakar.

“Rumah sakit akan terpaksa berhenti beroperasi dalam waktu 24 jam jika bahan bakar tidak dikirim oleh Organisasi Kesehatan Dunia,” ujarnya.

Baca Juga: Kekurangan Bahan Bakar, Rumah Sakit di Gaza Akan Tutup dalam 24 Jam

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya