TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Iran Klaim Ismail Haniyeh Tewas karena Proyektil 

Bukan karena bom tanam di dalam kamarnya

Ismail Haniyeh (Website/council.gov.ru/Dewan Federasi Majelis Federal Federasi Rusia)

Intinya Sih...

  • Iran klaim pembunuhan Haniyeh karena proyektil jarak pendek dan ledakan di luar wisma tempat ia menginap.
  • Hamas menuding Israel sebagai pelaku, sementara AS memperingatkan Iran akan serangan terhadap Israel dalam 24-48 jam ke depan.
  •  

Jakarta, IDN Times - Iran mengklaim bahwa pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran pada awal pekan lalu lantaran ditembak proyektil jarak pendek dan adanya ledakan hebat di luar wisma tempat ia menginap.

Klaim Iran ini bertentangan dengan laporan The New York Times yang mengutip sejumlah sumber bahwa Haniyeh tewas karena bom tanam di dalam kamar wisma tempat menginap. Bom ini bahkan sudah diselundupkan dan ditanam sejak dua bulan lalu.

“Proyektil jarak pendek yang menewaskan Haniyeh memiliki hulu ledak sekitar tujuh kilogram, berdasarkan investigasi dan penelitian yang sudah dilakukan,” kata pernyataan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).

Iran dan Hamas menuding bahwa Israel adalah pelakunya. Namun sampai hari ini, Israel tidak pernah membenarkan atau membantah tuduhan tersebut.

Iran juga telah memperingatkan bahwa pembalasan yang sangat besar akan terjadi dalam waktu dekat.

Baca Juga: Warga Gaza Makin Pesimis Usai Kematian Ismail Haniyeh

1. Haniyeh disebut tewas karena bom tanam

Grafis kronologi tewasnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh. (IDN Times/Aditya Pratama)

Awalnya, Haniyeh disebut tewas karena serangan udara. Namun saat ini sejumlah sumber menyebutkan bahwa Haniyeh tewas karena bom tanam di kamarnya yang terletak di gedung wisma veteran militer Iran. Haniyeh berada di Iran untuk menghadiri penobatan presiden baru Iran, Masoud Pesezhkian.

“Bom tersebut disembunyikan sekitar dua bulan lalu di wisma tempat Haniyeh menginap di Teheran dan diledakkan dari jarak jauh saat ia berada di dalam kamarnya di sana,” kata seorang sumber, dikutip dari CNN.

“Pejabat AS juga diberitahu soal rencana operasi pembunuhan tersebut oleh pejabat Israel,” lanjut sumber anonim itu.

Media AS, The New York Times adalah media pertama yang memberitakan fakta-fakta baru soal tewasnya Haniyeh di Iran. Haniyeh dilaporkan terakhir terlihat pada Selasa 30 Juli 2024 malam waktu setempat di sebuah pameran di Menara Milad Teheran.

Sebelumnya, ia sempat bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei. Setelah itu, media Iran merilis foto-foto pertemuan antara Haniyeh dan Khamenei juga presiden baru Pezeshkian. Pada pukul 02.00 dini hari, 31 Juli 2024, Haniyeh dilaporkan tewas terbunuh di kamar tempatnya menginap.

Baca Juga: AS Sebut Iran Bisa Serang Israel dalam 24 Jam ke Depan

2. Bom canggih ditanam dua bulan sebelumnya dan dikendalikan dari jarak jauh

Ismail Haniyeh (Website/council.gov.ru/Dewan Federasi Majelis Federal Federasi Rusia)

Pejabat Amerika Serikat (AS) dan sejumlah pejabat Timur Tengah serta dua anggota IRGC merilis laporan dan fakta baru tewasnya Haniyeh.

“Ledakan yang menewaskan Haniyeh dan pengawalnya pada Rabu dini hari karena ledakan bom canggih yang dikendalikan dari jarak jauh dan sudah diselundupkan sekitar dua bulan lalu ke kamar Haniyeh, wisma tamu di Teheran, tempat ia menginap,” lapor The New York Times, dikutip dari Times of Israel.

Pembunuhan Haniyeh ini juga jadi pukulan telak bagi Iran dan IRGC lantaran kebobolan. Sementara, ketika Haniyeh tinggal di Qatar dan sempat mengunjungi China, ia tetap aman dan tidak diserang.

Baca Juga: Takziah Haniyeh, JK Tegaskan Dukungan Indonesia ke Palestina

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya