TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Inggris Minta Warganya Segera Tinggalkan Lebanon

Suasana Lebanon makin panas

Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy. (x.com/David Lammy)

Intinya Sih...

  • Menteri Luar Negeri Inggris mendesak warga negara Inggris untuk segera meninggalkan Lebanon
  • Agen mata-mata Israel, Mossad, disebut menanam bahan peledak di dalam 5 ribu pager yang diimpor oleh kelompok Hizbullah
  • Fakta baru terkuak bahwa Mossad telah menanam bahan peledak di pager-pager pesanan Hizbullah tersbeut

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy mendesak warga negara Inggris untuk segera meninggalkan Lebanon, di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan itu.

"Pesan saya kepada warga negara Inggris di Lebanon adalah segera pergi ketika penerbangan komersial masih tersedia. Ketegangan tinggi dan situasi dapat memburuk dengan cepat," kata Lammy, dikutip dari ANTARA, Sabtu (21/9/2024).

Lammy juga menyatakan keprihatinannya terhadap situasi Lebanon saat ini dan jatuhnya warga sipil akibat rentetan serangan dari Israel.

Baca Juga: Komandan Hizbullah Ibrahim Aqil Tewas dalam Serangan Israel

1. Mossad tanam bahan peledak di ribuan pager pesanan Hizbullah

Agen mata-mata Israel, Mossad, disebut menanam bahan peledak di dalam 5 ribu pager yang diimpor oleh kelompok Hizbullah beberapa bulan sebelum ledakan masif melanda Lebanon kemarin.

Akibat ledakan ratusan pager ini, 9 orang tewas serta 2.800 orang terluka, termasuk Duta Besar Iran untuk Lebanon. Sehari setelahnya, sejumlah walkie talkie yang digunakan Hizbullah untuk berkomunikasi juga meledak dan menewaskan 20 orang.

2. Perusahaan Taiwan tegaskan tak layani pembuatan pager lagi

ilustrasi kota di Lebanon (unsplash.com/Maxime Guy)

Sumber keamanan Lebanon mengatakan, pager-pager tersebut berasal dari perusahaan Gold Apollo yang berbasis di Taiwan. Namun Gold Apollo menegaskan, mereka sudah tidak memproduksi perangkat tersebut.

Mereka merilis bahwa pager-pager Hizbullah dibuat oleh perusahaan bernama BAC yang memiliki lisensi untuk bisa menggunakan mereknya. Kelompok Hizbullah memang menggunakan pager untuk alat komunikasi mereka agar bisa terhindar dari pelacakan Israel.

Baca Juga: Lebanon Memanas, Kemlu RI Pastikan 152 WNI Aman

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya