TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Indonesia Tagih Pengakuan Segera untuk Palestina

Minta Resolusi UNGA ES 10/24 diimplementasi

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Wakil Palestina untuk PBB, Riyad Mansour. (IDN Times/Sonya Michaella)

Intinya Sih...

  • Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi mendesak agar negara Palestina segera diakui untuk memberikan harapan dan mengakhiri tekanan politik ke Israel.
  • Retno menagih janji negara-negara lain yang akan mengakui Palestina pada waktu yang tepat, dengan alasan tidak ingin menunggu terlalu lama hingga ribuan orang terbunuh.

New York, IDN Times - Janji Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi ditepati. Dalam berbagai pertemuan, selama Sidang Majelis Umum PBB ke-79, Retno selalu berbicara soal isu Palestina dan situasi di Gaza.

Kali ini, Retno mendesak agar negara Palestina segera diakui. Hal ini dikemukakan Retno ketika menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri mengenai Situasi di Gaza dan Implementasi Solusi Dua Negara sebagai Jalan Menuju Perdamaian yang Adil dan Komprehensif di sela Sidang Majelis Umum PBB ke-79.

“Pengakuan terhadap negara Palestina sangatlah penting. Pengakuan tersebut memberi harapan bagi Palestina. Pengakuan ini juga langkah penting untuk mencapai solusi dua negara dan yang paling penting, pengakuan tersebut merupakan satu-satunya cara untuk mengakhiri tekanan politik ke Israel,” kata Retno di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat (AS), Kamis (26/9/2024).

Baca Juga: Senyum Indonesia untuk Palestina yang Dapat Kursi di Sidang Umum PBB

1. Tagih janji negara-negara lain

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Debat Terbuka Dewan Keamanan PBB. (IDN Times/Sonya Michaella)

Selain itu, Retno juga menagih janji kepada negara-negara lain yang mengklaim bakal mengakui negara Palestina pada waktu yang tepat.

“Ketika saya menyampaikan kepada beberapa kolega soal pengakuan ini, banyak dari mereka berkata, 'Kami akan mengakui Palestina pada waktu yang tepat.' Bagi saya, sekarang adalah waktu yang tepat,” ujar Retno.

“Kami tidak ingin menunggu sampai semua warga Palestina mengungsi dan hingga 100 ribu orang terbunuh,” lanjut dia.

Baca Juga: Pidato Terakhir Biden di PBB: Pemimpin Dunia Harus Tetap Optimis

2. Minta implementasi resolusi Majelis Umum PBB

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di pembukaan Sidang Majelis Umum PBB ke-79. (dok. Kemlu RI)

Tak hanya itu, Retno juga meminta agar Resolusi Majelis Umum PBB ES-10/24 soal penuntutan agar Israel segera angkat kaki dari Wilayah Palestina, segera dilaksanakan.

“Penerapan resolusi ini akan memberikan harapan. Tapi harapan ini akan hancur total jika negara anggota PBB tidak berani dan tidak tega untuk mendesak negara tersebut agar bisa melaksanakan resolusi itu,” tegas Retno.

Baca Juga: Warga Gaza Palestina Ungkapkan Solidaritas terhadap Rakyat Lebanon

3. Indonesia dukung penuh UNRWA

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Komisioner Jenderal tthe United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugee in the Near East (UNRWA), Philippe Lazzarini. (IDN Times/Sonya Michaella)

Sebelumnya, Retno sempat menghadiri pertemuan terkait Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina atau UNRWA. Dalam acara tersebut, Retno menegaskan lagi bahwa Indonesia mendukung penuh UNRWA.

Sampai saat ini, UNRWA sendiri telah menjadi wadah utama untuk bantuan kemanusiaan kepada Palestina, meski sempat menghentikan pendanaannya lantaran ada tuduhan bahwa staf UNRWA terlihat dalam serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.

"Mendukung UNRWA bukanlah tindakan amal, melainkan investasi fundamental bagi
kemanusiaan, stabilitas, dan perdamaian regional," tegas Retno.

Retno juga mengajak agar komunitas internasional untuk segera mengakui Negara Palestina dan keanggotaan penuhnya di PBB.

"Ini adalah satu-satunya cara untuk memberikan tekanan politik terhadap Israel, dan satu-satunya cara agar kita dapat mencapai Solusi dua negara," ucap dia.

Baca Juga: Indonesia-Irlandia Kompak Perjuangkan Hak Rakyat Palestina

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya