Indonesia Masih Terus Upayakan Evakuasi 10 WNI dari Gaza
Retno Marsudi menekankan 10 WNI dalam kondisi baik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi mengungkapkan bahwa kondisi 10 Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Gaza dalam kondisi yang baik, di tengah kondisi Gaza yang terus digempur Israel.
“Kita terus lakukan komunikasi. Kemarin sempat putus kontak dua hari. Tapi Minggu saya sudah bisa kontak mereka. Mereka dalam kondisi baik, baik dalam artian baik di tengah situasi yang tidak baik. Mereka sehat dan selamat sejauh ini. Kita terus berupaya terus untuk evakuasi. Sampai sekarang belum ada satu pun negara yang bisa evakuasi warga negaranya,” kata Retno, ketika ditemui di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Selasa (31/10/2023).
“Kita para menlu kontakan terus dan terus berbicara, bisa saling bantu apa yang bisa kita lakukan. Bagaimana bisa dilakukan evakuasi jika tidak ada jaminan keamanan. Yang kita inginkan adalah evakuasi yang aman,” ucap Retno lagi.
Baca Juga: Bantuan ke Gaza Dikirim Pekan Ini, Menlu: Kita Cari Waktu yang Pas
1. Indonesia akan kirim bantuan ke Gaza pekan ini
Retno juga menekankan bahwa bantuan kemanusiaan dari Indonesia akan dikirim ke Jalur Gaza, pekan ini.
"Bantuan akan diberangkatkan minggu ini tapi kita sedang cari waktu yang pas untuk pemberangkatan. Semua sudah dibahas di kabinet (kemarin). Pemberangkatan minggu ini bukan pertama dan terakhir. Jadi akan ada lanjutan pemberangkatan ke Gaza via Mesir," ungkap dia.
Retno juga menambahkan bahwa bantuan akan dikirim ke Mesir terlebih dahulu, baru selanjutnya akan dibawa ke perbatasan Rafah, satu-satunya jalur yang dibuka untuk mengirimkan bantuan ke Gaza.
"Saya sudah komunikasi dengan Menlu Mesir. Untuk bantuan dikirim ke Al Arish, 40 kilometer dari Rafah. Tapi sekali lagi, rutenya harus diubah karena harus lewat banyak pemeriksaan," ucap Retno.
Bantuan yang akan dikirim Indonesia ini, lanjut dia, tidak hanya dari pemerintah, tetapi juga dari organisasi kemanusiaan seperti PMI dan Baznaz.