New York, IDN Times - Isu Palestina menjadi isu utama yang dibahas oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia Retno Marsudi dan Menlu Irlandia Micheal Martin di sela-sela Sidang ke-79 Majelis Umum PBB di Amerika Serikat (AS).
“Indonesia mengapresiasi dukungan dan pengakuan Irlandia terhadap Palestina, dan akan terus mendorong negara-negara lainnya untuk turut mengakui Palestina dan memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina,” kata Retno di Markas Besar PBB, New York, Senin (23/9/2024).
Sejalan dengan Indonesia, Martin juga menegaskan bahwa rakyat Palestina berhak untuk hidup secara damai. Dalam hal ini, ia juga menekankan pentingnya humanitarian spirit, dan penolakan penerapan standar ganda terhadap Palestina.
1. Irlandia sudah akui negara Palestina
ilustrasi pejuang Palestina (pixabay.com/hosnysalah) Pada 28 Mei 2024 lalu, Irlandia, Spanyol, dan Norwegia kompak mengakui keberadaan negara Palestina.
"Pemerintah mengakui Palestina sebagai negara berdaulat dan merdeka, dan setuju untuk menjalin hubungan diplomatik penuh antara Dublin dan Ramallah," sebut pernyataan resmi dari pemerintah Irlandia, kala itu.
Setelah pengakuan resmi tersebut, Irlandia bakal segera menunjuk duta besarnya untuk Palestina yang akan berkedudukan di Ramallah
Baca Juga: Menlu Retno Minta Gerakan Non-Blok Komitmen Perjuangkan Palestina
2. Bahas hubungan bilateral
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Irlandia, Micheál Martin. (dok. Kemlu RI) Retno dan Martin juga telah meneken MoU Pembentukan Mekanisme Konsultasi Bilateral RI-Irlandia.
Kesepakatan ini bertujuan untuk memperkuat mekanisme politik kedua negara dalam membahas kerja sama bilateral. Selain itu, juga isu-isu internasional yang menjadi kepentingan bersama.
3. Sepakat eratkan kerja sama ekonomi
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Irlandia, Micheál Martin. (dok. Kemlu RI) Retno dan Martin pun membahas kerja sama ekonomi antara dua negara yang terus menunjukkan tren peningkatan.
Memasuki 40 tahun hubungan diplomatik RI-Irlandia (terjalin sejak 1984), Retno juga berharap agar momentum perayaan dimaksud dapat dioptimalkan untuk semakin memperkuat hubungan antara masyarakat kedua negara.
Baca Juga: Sah! Norwegia, Spanyol, Irlandia Akui Negara Palestina
