TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hamas Tuding Israel Sengaja Hindari Diskusi Gencatan Senjata Gaza

Israel tak serius dalam berdialog

ilustrasi warga Gaza (pixabay.com/hosnysalah)

Intinya Sih...

  • Hamas menuduh PM Israel menghindari kesepakatan gencatan senjata di Gaza
  • Hamas meminta AS untuk berhenti bersikap bias dan mendesak Israel untuk menghentikan agresi
  • Hamas positif dalam upaya mediator untuk kesepakatan gencatan senjata permanen, namun korban tewas terus bertambah di Gaza

Jakarta, IDN Times - Kelompok Perjuang Palestina, Hamas, menuding Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sengaja menghindari upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Dalam sebuah wawancara dengan Channel 14 Israel, Netanyahu mengklaim bahwa ia siap berdiskusi soal kesepakatan gencatan senjata sementara untuk menyelamatkan para sandera Israel dari tangan Hamas.

“Tapi yang sebenarnya ia lakukan adalah menghindari tercapainya kesepakatan dengan tujuan melanjutkan genosida di Gaza,” kata pemimpin senior Hamas, Izzat al-Rishq, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Anadolu, Selasa (25/6/2024).

Sampai saat ini, diperkirakan masih ada 120 warga Israel yang ditawan oleh Hamas sejak 7 Oktober 2023 lalu.

Baca Juga: AS Peringatkan Israel: Hizbullah Lebih Terlatih dari Hamas 

1. Minta AS tidak bias

Presiden AS, Joe Biden (kiri), dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (kanan). (twitter.com/POTUS)

Selain itu, al-Rishq meminta agar pemerintah Amerika Serikat (AS) berhenti untuk bersikap bias dan diam terhadap apa yang terjadi di Gaza, dan apa yang telah dilakukan Israel selama hampir sembilan bulan ini.

“Kami minta AS bisa menekan pemerintahan Netanyahu untuk menghentikan agresi dan genosidanya terhadap warga Gaza,” lanjut dia.

2. Hamas meminta segera dilakukan gencatan senjata

ilustrasi anak di Gaza (pixabay.com/hosnysalah)

Di sisi lain, al-Rishq menegaskan bahwa Hamas secara positif selalu menanggapi upaya mediator (Qatar dan Mesir) untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata permanen, sesuai permintaan Hamas.

“Kami juga meminta adanya penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza dan kesepakatan pertukaran tahanan Palestina dan sandera Israel,” ungkap dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya