TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hamas Tolak Hadiri Negosiasi Gencatan Senjata Gaza

Negosiasi sedianya digelar 15 Agustus 2024

Logo Hamas (Shebab News, t.me/ShebabTelegram)

Intinya Sih...

  • Hamas menolak undangan AS, Qatar, dan Mesir untuk pembicaraan gencatan senjata dengan Israel.
  • Alasan Hamas menolak adalah syarat baru dari Perdana Menteri Israel dan kekhawatiran akan serangan Iran dan Hizbullah.
  • Pembunuhan pemimpin politik Hamas dan serangan di Gaza memperparah situasi, memundurkan upaya negosiasi.

Jakarta, IDN Times - Kelompok perjuangan Palestina, Hamas dilaporkan menolak undangan Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir, buat berpartisipasi dalam putaran terakhir pembicaraan dengan Israel. Pembicaraan itu terkait gencatan senjata di Jalur Gaza.

Rencananya, pembicaraan ini bakal digelar pada 15 Agustus. Sebelumnya, Mesir, Qatar, dan AS, menyerukan Israel dan Hamas untuk melanjutkan diskusi mengenai ketentuan gencatan senjata pada 14-15 Agustus 2024.

Baca Juga: 10 Ribuan Warga Palestina di Tepi Barat Ditangkap sejak Oktober

1. AS, Qatar, Mesir siap memediasi

Para pemimpin dari tiga negara tersebut siap mengajukan proposal akhir guna mencapai kesepakatan, dilansir ANTARA, Senin (12/8/2024).

Dilaporkan juga, Hamas menolak berpartisipasi karena syarat-syarat baru yang diajukan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Selain itu, Hamas menyoroti pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh dan serangan terhadap sebuah sekolah di Gaza yang menewaskan 100 orang.

Baca Juga: Indonesia Kutuk Pengeboman Israel di Sekolah Gaza, 100 Orang Tewas

2. Israel ancam akan terus gempur Gaza

Dampak serangan militer Israel ke Gaza, Palestina. (Dokumentasi UNRWA)

Sementara itu, seorang pejabat senior Israel yang terlibat dalam perundingan mengatakan keputusan Hamas ini bakal memundurkan upaya negosiasi. Apalagi Iran dan Hizbullah juga mengancam akan meluncurkan serangan ke Israel.

"Jika Hamas tidak datang ke meja perundingan, kami akan terus menghancurkan kekuatan mereka di Gaza," kata pejabat Israel tersebut.

Proses negosiasi gencatan senjata ini juga mandek sejak diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden. AS menawarkan proposal gencatan senjata kepada Israel dan Hamas.

Baca Juga: Israel Bom Sekolah di Gaza, 100 Orang Tewas

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya