TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gedung Putih Sebut AS Mulai Kehabisan Uang untuk Danai Ukraina  

Masalah pendanaan Ukraina masih jadi perdebatan di DPR AS

Ilustrasi Gedung Putih (ANTARA FOTO)

Jakarta, IDN Times - Direktur Anggaran Gedung Putih, Shalanda Young memperingatkan bahwa Amerika Serikat (AS) kini mulai kehabisan uang untuk membantu Ukraina dalam perang melawan Rusia.

Hal ini diungkapkan Young dalam sebuah surat yang ditujukan ke DPR AS pada Senin kemarin.

Dilansir dari Guardian, Selasa (5/12/2023), pada Oktober lalu, Presiden Joe Biden sempat meminta anggaran senilai hampir 106 miliar dolar AS kepada Kongres AS untuk mendanai dan membantu Ukraina melawan Rusia.

1. Pendanaan untuk Ukraina jadi perdebatan

Presiden AS Joe Biden dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kiev, Ukraina. (dok. Twitter White House)

Isu pendanaan AS untuk Ukraina pun masih menjadi perdebatan para anggota DPR AS. Dalam surat yang ditulis Young, penghentian pendanaan dan aliran senjata ke Ukraina akan meningkatkan peluang bagi Rusia untuk menang perang.

“Saya ingin menjelaskan, tanpa tindakan Kongres, pada akhir tahun ini, kita akan kehabisan sumber daya untuk membeli lebih banyak senjata dan peralatan bagi Ukraina dan untuk memberikan peralatan dari cadangan militer AS,” ucap Young.

“Kami kehabisan uang dan hampir kehabisan waktu,” lanjut dia.

Baca Juga: Rusia Pernah Tawarkan Akhiri Invasi ke Ukraina dengan Syarat, Apa Itu?

2. Hungaria tolak dialog Uni Eropa bahas keanggotaan Ukraina

Bendera Hungaria. (Pixabay.com/RGY23)

Sementara itu, di belahan Eropa, Hungaria mengatakan tidak bakal mengakui dialog keanggotaan Ukraina di Uni Eropa (UE). Pihaknya berpendapat bahwa proposal dialog dengan Ukraina masih terlalu prematur di tengah perang. 

Pada awal November, Komisi Eropa sudah merekomendasikan pembukaan dialog keanggotaan. Nantinya, dialog akan membahas masalah korupsi, lobi, dan pembatasan yang berdampak pada etnis minoritas untuk mempelajari bahasanya. 

Pekan lalu, UE akhirnya setuju membayarkan dana bantuan pemulihan pasca-pandemik COVID-19 sebesar 900 juta euro (Rp15,1 triliun). Persetujuan itu dilakukan untuk menghindari ancaman veto Hungaria soal bantuan ke Ukraina. 

Baca Juga: Ukraina Sebut Rusia Lancarkan Serangan Drone Terbesar Sejak Invasi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya