Filipina dan Taiwan Tolak Keras Peta Baru China
Laut China Selatan jadi sengketa Filipina dan China
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Setelah India dan Malaysia, kini giliran Filipina yang menolak keras perilisan peta baru China. Filipina menuding Beijing mengklaim wilayah mereka.
Filipina menolak peta tersebut karena mencantumkan garis putus-putus di sekitar wilayah Laut China Selatan yang disengketakan. Padahal kasus arbitrase di Mahkamah Internasional ini dimenangkan oleh Filipina pada 2016.
“Peta ini adalah upaya terbaru untuk melegitimasi kedaulatan dan yuridiksi China atas wilayah dan zona maritim Filipina dan tidak memiliki dasar berdasarkan hukum internasional,” kata Kementerian Luar Negeri Filipina dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Channel News Asia, Jumat (1/9/2023).
Baca Juga: Peta Baru China Diprotes Malaysia, Ada Laut China Selatan
1. Klaim China ditolak Mahkamah Internasional pada 2016
China mengklaim kedaulatan di hampir seluruh bagian Laut China Selatan, yang menjadi jalur perdagangan internasional senilai triliunan dolar setiap tahunnya. Namun, pada 2016 lalu, klaim China ini ditolak oleh Mahkamah Internasional.
Kasus ini diajukan oleh Filipina ke Mahkamah Internasional karena klaim China tersebut tidak sesuai dengan konvensi PBB tentang hukum laut.
Pernyataan China sebelumnya datang berdasarkan sebuah peta yang diterbitkan pada 1947, yang menunjukkan adanya nine dash line atau sembilan garis yang terhubung dari selatan China, tepatnya di Pulau Hainan.
Baca Juga: Rivalitas China-AS, Uni Lubis: China Lebih Serius Dekati Indonesia