TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Eks PM Bangladesh Sheikh Hasina Dipastikan Kabur ke India

Hasina tiba di New Delhi pada Senin malam

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina (kiri) saat bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di New Delhi (22/6/2024). (x.com/Narendra Modi)

Intinya Sih...

  • Sheikh Hasina tiba di New Delhi pada Senin malam setelah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Bangladesh.
  • Menteri Luar Negeri India telah memberitahu parlemen bahwa India menerima permintaan izin terbang dari otoritas Bangladesh sebelum kedatangan Hasina.
  • India meminta perlindungan bagi misi diplomatiknya di Dhaka dan konfirmasi ada 19 ribu warga India di Bangladesh, termasuk 9 ribu pelajar.

Jakarta, IDN Times - Pemerintah India mengonfirmasi bahwa mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina saat ini berada di India untuk sementara waktu, usai mengundurkan diri dari jabatannya.

Dilansir CNN, Rabu (7/8/2024), Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar juga mengaku telah memberitahu parlemen bahwa India menerima permintaan izin terbang dari otoritas Bangladesh sebelum Hasina tiba di New Delhi pada Senin malam kemarin.

Hasina terbang dari Dhaka ke New Delhi dengan helikopter di tengah kerusuhan hebat yang melanda Bangladesh, di mana para pengunjuk rasa yang didominasi mahasiswa memintanya untuk mundur.

Baca Juga: PM Bangladesh Sheikh Hasina Mundur, Mahasiswa Teriak Gembira

1. India minta Bangladesh lindungi warganya dan misi diplomatiknya

Sementara itu, Jaishankar mengatakan bahwa ia telah meminta pemerintah sementara Bangladesh untuk memberikan perlindungan kepada misi diplomatik India di Dhaka, di tengah protes besar ini.

Ia juga mengonfirmasi bahwa ada 19 ribu warga India di Bangladesh, di mana 9 ribu di antaranya adalah pelajar.

2. Muhammad Yunus pimpin Bangladesh sementara

Bangladesh menunjuk Muhammad Yunus, seorang peraih Nobel ekonomi, untuk memerintah Bangladesh sementara usai Sheikh Hasina mundur dari posisinya sebagai perdana menteri.

“Keputusan memilih Muhammad Yunus untuk pemerintahan sementara, usai pertemuan dengan Presiden Mohammed Shahabuddin, para pemimpin militer dan pemimpin kelompok unjuk rasa serta mahasiswa,” sebut pernyataan Kantor Kepresidenan Bangladesh.

“Presiden meminta rakyat bisa membantu krisis saat ini. Jadi pembentukan pemerintahan sementara memang harus dipercepat,” lanjut pernyataan itu.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya