TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dubes China di RI Buka Suara soal Kecelakaan Kereta Cepat 

Dubes menegaskan korban luka hanya dua orang

Duta Besar China untuk Indonesia, Lu Kang. (IDN Times/Raihan Santoso)

Jakarta, IDN Times - Duta Besar China untuk Indonesia, Lu Kang, buka suara terkait insiden anjloknya kereta teknis pada Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Lu Kang mengonfirmasi, ada dua warganya yang tewas akibat kecelakaan ini. Mereka merupakan pekerja teknis KCJB.

Insiden ini terjadi di daerah Cempaka Mekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, pada Minggu (18/12/2022). Lokasi insiden merupakan lokasi Track Laying KCJB pada ruas jalur DK 102+309.

Baca Juga: Kereta Teknis Terguling, Ini Deretan Kecelakaan di Proyek Kereta Cepat

Baca Juga: [KALEIDOSKOP] Proyek Kereta Cepat Masuk Babak Baru, Beroperasi 2023

1. Dua warga China tewas dan korban luka hanya dua

Duta Besar China untuk Indonesia, Lu Kang. (IDN Times/Raihan Santoso)

Selain itu, Lu Kang mengonfirmasi bahwa korban terluka hanya ada dua orang, bukan empat orang seperti yang diberitakan media.

“Ini adalah tragedi. Kecelakaan KCJB mengakibatkan dua pekerja teknis asal China tewas dan dua lainnya terluka,” kata Lu Kang dalam konferensi pers di Kedutaan Besar China di Jakarta, Rabu (21/12/2022).

Menurut Lu Kang, kecelakaan itu terjadi karena adanya gangguan rem mendadak yang membuat hilang kendali dan keluar jalur.

“Pekerja yang tewas datang ke Indonesia untuk pembangunan kereta cepat. Mereka menyumbangkan penguatan kerja sama Indonesia dan China. Kami menyampaikan duka cita mendalam atas mereka yang tewas," lanjut dia.

Baca Juga: Janji Luhut ke Jokowi dan Xi Jinping: Kereta Cepat Rampung Tahun Depan

2. Penyebab kecelakaan masih diselidiki

Rel bawah tanah proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. (dok. KCIC)

Sementara itu, Lu Kang menambahkan bahwa Kedutaan Besar China di Jakarta terus berkomunikasi dengan pemerintah Indonesia dan PT KCIC untuk menyelidiki penyebab kecelakaan.

Lu Kang juga menegaskan bahwa kecelakaan tersebut berada di sarana pemasangan rel, jadi tidak berkaitan dengan operasi kereta cepat serta konstruksinya.

“Ini tidak berkaitan dengan kualitas konstruksi dan keamanan kereta cepat,” ucap Lu Kang lagi.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya