TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Di PBB, Menlu Retno Minta Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Retno sindir negara-negara yang diam lihat kondisi Gaza

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di SMU PBB, New York, AS, November 2023. (dok. X @Menlu_RI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi menghadiri Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS). Retno menyampaikan pernyataan nasional Indonesia berkaitan dengan isu Palestina dan Israel.

“Indonesia tidak dapat diam melihat ribuan perempuan dan anak yang tidak berdosa meninggal dunia. Indonesia juga tidak dapat diam melihat rumah, sekolah dan rumah sakit diratakan dengan tanah,” kata Retno, dalam keterangannya, Rabu (29/11/2023).

Di depan SMU PBB, Retno mempertanyakan negara-negara lain yang tetap diam melihat situasi mengenaskan terjadi di Gaza.

1. Tekan gencatan senjata permanen di Gaza

Gedung-gedung yang hancur akibat serangan Pendudukan Israel terhadap rumah-rumah warga sipil Palestina di Gaza di utara Kamp Jabalia, utara wilayah Al-Sikka, Rabu (11/11/2023). (dok. Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP))

Retno menegaskan, gencatan senjata permanen harus segera dilakukan di Gaza. Per hari ini, jumlah korban tewas sudah mencapai 15 ribu orang.

“Indonesia sambut jeda kemanusiaan. Namun hal ini tidak cukup. Yang diperlukan adalah sebuah gencatan senjata yang permanen agar nyawa dapat diselamatkan dan bantuan kemanusiaan yang diperlukan dapat diberikan,” tegas Retno.

Lalu, lanjut dia, bantuan kemanusiaan yang masif diperlukan di Gaza dan semua pihak harus meningkatkan bantuan kemanusiaan.

“Negara dunia harus membantu UNRWA dan lembaga kemanusiaan lainnya agar dapat membantu 1.7 juta pengungsi di Gaza,” ucap Retno lagi.

Retno menambahkan, Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan bantuan ke Gaza, termasuk kesiapan mengirimkan kapal rumah sakit ke sana.

Baca Juga: 1 WNI Relawan MER-C Bakal Dievakuasi Keluar Gaza

2. Rasa keadilan yang harus diterima warga Palestina

Menurut Retno, tidak ada aturan yang ditaati Israel ketika berperang melawan Hamas. Israel terus-menerus menyerang bangunan sipil dan rumah sakit.

“Serangan terhadap berbagai fasilitas sipil bukan hal yang normal, saya sempat ulangi, bukan hal yang normal. Apa yang terjadi di Gaza jelas-jelas pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional,” ujar Retno.

Selain itu, ada pula penerapan standar ganda terhadap isu Israel dan Palestina. Indonesia mendukung upaya untuk meminta pertanggungjawaban Israel, termasuk di Mahkamah Internasional.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya