TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Di Debat Capres AS, Trump Sebut Pemerintahan Biden Buruk 

Trump klaim pemerintahannya tuai banyak pujian

Debat perdana pilpres AS 2024 antara Joe Biden dan Donald Trump. (dok. Youtube CNN)

Intinya Sih...

  • Donald Trump menuding pemerintahan Joe Biden buruk dan menyebabkan banyak perang.
  • Trump mengklaim saat memerintah AS tidak ada perang, ekonomi membaik, dan mendapat banyak pujian.

Jakarta, IDN Times - Calon presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuding pemerintahan petahana Presiden Joe Biden sangat buruk. Apalagi ditambah banyaknya perang yang pecah semasa Biden menjabat.

“Kebijakan dia sangat buruk. Kebijakan militernya buruk. Kita mendekat ke Perang Dunia 3 karena pemerintahannya. Lihat Kim Jong Un, Xi Jinping, mereka tidak respek terhadapnya,” kata Trump, dalam debat perdana pilpres AS, di Studio CNN, AS, Jumat (28/6/2024).

Baca Juga: Debat Pilpres AS Dimulai, Biden-Trump Tak Jabat Tangan

1. Trump klaim pemerintahannya terbaik

Donald Trump. (truthsocial.com/@realDonaldTrump)

Sebaliknya, Trump mengklaim bahwa kala ia memerintah AS pada 2017 hingga 2021, tidak ada perang yang pecah di masa itu, pun ekonomi AS juga membaik.

“Saat saya memerintah, AS mendapat banyak pujuan, tidak ada perang yang pecah. Ekonomi kita dipuji. Militer kita dipuji. Semua berjalan dengan baik,” ucap Trump.

Baca Juga: Trump Kritik Keputusan Biden Tarik Pasukan AS dari Afghanistan 

2. Bertemu di debat tanpa jabat tangan

Debat perdana pilpres AS 2024 antara Joe Biden dan Donald Trump. (dok. Youtube CNN)

Hal yang menarik adalah ketika Biden dan Trump memasuki ruangan debat di Studio CNN di Atlanta, keduanya kompak tak berjabat tangan. Bahkan tak melempar senyum satu sama lain.

Biden dan Trump terakhir bertemu dalam debat pilpres AS 2020 di mana mereka juga tak berjabat tangan lantaran saat itu dunia dilanda pandemik COVID-19.

“Dia (Biden) tidak perlu melakukannya (jabat tangan dengan Trump). Di 2020 ia tak melakukannya, mengapa harus mengubahnya sekarang?” ujar salah satu staf Biden.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya