TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Demo Bangladesh, Massa Bakal Serbu Ibu Kota Dhaka

Internet sudah dimatikan sejak dua hari lalu

ilustrasi demonstrasi di Bangladesh (unsplash.com/Tanvir Khondokar)

Intinya Sih...

  • Kerusuhan di Bangladesh semakin ricuh, massa berencana long march ke ibu kota Dhaka.
  • Protes awalnya terkait kuota lowongan PNS, kini menjadi antipemerintah dan meminta PM Sheikh Hasina mundur.
  • Hari libur sementara diumumkan, layanan internet dimatikan untuk mencegah kekerasan.

Jakarta, IDN Times - Kerusuhan di Bangladesh semakin ricuh. Massa yang berunjuk rasa antipemerintah kini berencana long march ke ibu kota Dhaka.

Unjuk rasa terbaru di Bangladesh ini merupakan unjuk rasa lanjutan dari Juli lalu di mana warga yang mayoritas mahasiswa memprotes kuota untuk lowongan PNS yang diberlakukan pemerintah. Namun saat ini, unjuk rasa berubah menjadi unjuk rasa antipemerintah dan meminta Perdana Menteri Sheikh Hasina segera mundur.

Dilansir Anadolu, Senin (5/8/2024), mendapati dirinya diminta turun, Hasina mengancam akan menggunakan tindakan keras terhadap mereka yang melakukan terorisme atau menyebarkan anarki di negara tersebut.

Baca Juga: Demo Bangladesh Meluas, PM Sheikh Hasina Mundur dan Kabur

1. Total 300 orang tewas dan internet padam

Jika dijumlah sejak demo pada Juli lalu, korban tewas kini mencapai 300 orang. Terakhir, 94 orang tewas kemarin dalam bentrokan dengan polisi di mana mereka meminta Hasina segera mundur.

Sementara itu, pemerintah terpaksa mengumumkan hari libur sementara dari hari ini hingga Rabu besok. Sekolah dan universitas juga diliburkan di seluruh Bangladesh.

Layanan internet juga dimatikan sejak Minggu kemarin. Aplikasi komunikasi seperti WhatsApp juga tak bisa diakses sejak Sabtu, meski terhubung internet.

“Internet dan layanan pengiriman pesan dimatikan untuk membantu mencegah kekerasan. Pemerintah bertindak dalam posisi defensifm, bukan ofensif,” kata Menteri Muda Informasi dan Penyiaran Bangladesh, Mohammad Ali Arafat.

“Para penjahat ini menyerang aktivis dan pemimpin kami danmelancarkan kekerasan. Pemerintah selalu memilih solusi damai dan tidak pernah menginginkan kekerasan,” ucap dia.

2. Tiga pemimpin protes ditangkap

Facebook / @Indonesia Luar Biasa

Bangladesh juga telah menahan Nahid Islam, Abu Bakar Mazumdar, dan Asif Mahmud sebagai mahasiswa yang memimpin aksi unjuk rasa baru-baru ini. Mereka dibawa paksa saat sedang menjalani perawatan di rumah sakit pada Jumat pekan lalu.

Ketiganya membantu mengoordinasikan gerakan Mahasiswa Melawan Diskriminasi untuk menentang kuota pegawai negeri sipil yang ditetapkan pemerintah. Tuntutan tersebut telah dikabulkan pada minggu lalu, tapi protes masih terus berlanjut dengan tuntutan lainnya.

Baca Juga: Tiga Pemimpin Protes di Bangladesh Ditahan saat Berobat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya