TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Debat Sidang Majelis Umum PBB 79 Dimulai, Soroti Konflik Dunia

Terutama soal Gaza, Lebanon dan Ukraina

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres. (dok. UN TV)

New York, IDN Times - General Debate dari Sidang Majelis Umum PBB ke-79 resmi dibuka. Markas Besar PBB pun dijaga ketat lantaran hampir 100 kepala negara dan kepala pemerintahan berkumpul di sini. 

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, dalam pidato pembukaannya, langsung menyoroti sejumlah konflik yang masih membara di dunia.

Terbaru adalah situasi Lebanon usai diserang ratusan rudal dari Israel, Senin lalu, 23 September 2024. Selain itu, Guterres juga menyoroti konflik di Ukraina dan Gaza yang tak ada tanda-tanda berakhir.

"Perang di Ukraina terus meluas tanpa ada tanda-tanda akan berakhir. Warga sipil menanggung akibatnya, dengan meningkatnya jumlah korban tewas dan hancurnya kehidupan dan masyarakat. Sudah saatnya untuk perdamaian yang adil berdasarkan Piagam PBB, hukum internasional, dan resolusi PBB," kata Guterres, di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat (AS), Selasa (24/9/2024).

"Sementara itu, Gaza adalah mimpi buruk yang tak henti-hentinya yang mengancam seluruh wilayah. Tak perlu mencari lebih jauh lagi selain Lebanon. Kita semua harus waspada dengan eskalasi ini. Lebanon berada di ambang kehancuran," lanjut dia.

Guterres menegaskan, jangan sampai Lebanon menjadi Gaza berikutnya.

1. Singgung penyerangan terhadap staf PBB dan UNRWA

Dampak serangan militer Israel ke Gaza, Palestina. (Dokumentasi UNRWA)

Selain itu, Guterres juga menyinggung terkait tewasnya staf PBB yang berjumlah lebih dari 200 orang.

"Saya tahu Anda bergabung dengan saya untuk memberikan penghormatan khusus kepada UNRWA dan semua pekerja kemanusiaan di Gaza. Masyarakat internasional harus bergerak untuk gencatan senjata segera, pembebasan semua sandera segera dan tanpa syarat, dan dimulainya proses yang tidak dapat diubah menuju solusi dua negara," tegasnya.

Baca Juga: Di PBB, Indonesia Suarakan Hak Perempuan Afghanistan

2. Dukungan tanpa henti Indonesia untuk Palestina

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Komisioner Jenderal tthe United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugee in the Near East (UNRWA), Philippe Lazzarini. (IDN Times/Sonya Michaella)

Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan Indonesia akan terus membantu dan mendukung Palestina. Apalagi situasi kini makin tidak kondusif.

“Bantuan kita, dukungan politik kita ini sangat penting artinya. Dukungan masih sangat panjang, semakin berat, dengan melihat situasi di lapangan saat ini. Saat konsolidasi antara negara Muslim, negara Arab tadi pagi, posisi negara-negara itu cukup kuat bahwa kita akan berupaya terus bantu Palestina,” ungkap Retno, Minggu, 22 September 2024.

“Lalu dukungan yang terkait dengan kemanusiaan yaitu beberapa cara, salah satu melalui UNRWA. Bantuan yang terkait capacity building, memberikan beasiswa pelatihan, mengorganisir untuk pelatihan pengungsi Palestina perempuan di Yordania agar mereka bisa membuat kegiatan ekonomi yang menghasilkan uang selama mereka berada di kamp,” tutur Retno.

Baca Juga: Bolivia Ngadu ke PBB Minta Dukungan soal Rencana Kudeta Evo Morales

3. Pekan sibuk di New York, AS

Potret Markas Pusat PBB (IDN Times/Uni Lubis)

Pekan ini juga menjadi pekan yang sibuk di Kota New York, AS, lantaran adanya Sidang Majelis Umum PBB yang sudah dibuka sejak 10 September 2024.

Delegasi Indonesia dipimpin Menlu Retno Marsudi. Retno sendiri sudah hadir sejak Jumat, 20 September 2024. Bahkan Retno sempat terbang ke Toronto, Kanada, untuk menghadiri Women Foreign Ministers Meeting, lalu kembali ke New York lagi untuk menghadiri rangkaian High Level Week SMU PBB ke-79.

Retno dijadwalkan berpidato di General Debate pada 28 September 2024 sekitar pukul 11.00 waktu setempat. Tema General Debate SMU PBB tahun ini adalah "Leaving No One Behind: Acting Together for the Advancement of Peace, Sustainable Development and Human Dignity for Present and Future Generations”.

Selain itu, Retno juga akan melakukan puluhan pertemuan bilateral dengan mitra Indonesia, serta menghadiri berbagai pertemuan penting di sela-sela rangkaian High Level Week Sidang Majelis Umum PBB.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya