TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

China-Filipina Masih Geger soal Laut China Selatan 

Filipina perketat keamanan maritimnya

Presiden China Xi Jinping dan Presiden Filipina Ferdinand Maros Jr. (Instagram.com/bongbongmarcos)

Jakarta, IDN Times - Ketegangan antara Filipina dan China di Laut China Selatan terus berlanjut. Dua negara ini sama-sama mengklaim kedaulatannya di perairan internasional tersebut.

Sebelumnya, Filipina menyebut bahwa tiga anggota militernya diserang oleh tembakan air oleh penjaga Pantai China di salah satu titik di Laut China Selatan. Beijing mengklaim serangan itu adalah pembelaan diri.

“Tanggapan yang proporsional, bijaksana dan masuk akal yang dibicarakan oleh presiden tidak hanya mencakup aspek penguatan kemampuan militer dan pertahanan dengan sekutu lainnya, tapi juga berbicara tentang upaya diplomatik yang melelahkan untuk menyelesaikan masalah ini,” kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Filipina, Jonathan Malaya, dikutip dari Channel News Asia, Selasa (2/4/2024).

Presiden Filipina, Ferdinand ‘Bongbong’ Marcos telah memerintahkan pemerintahannya untuk memperkuat koordinasi keamanan maritim untuk menghadapi berbagai tantangan serius terhadap integritas wilayah dan perdamaian.

Baca Juga: Prabowo: Pemerintah Baru Indonesia Siap Kerja Sama dengan China 

1. China abaikan peringatan Filipina

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China mengatakan, kebijakan apapun yang diambil Manila tidak akan mempengaruhi hak klaim kedaulatan maritim China.

China sendiri mengklaim hampir seluruh perairan Laut China Selatan sebagai wilayahnya. Beijing menaruh armada kapal penjaga pantai di wilayah tersebut.

Baca Juga: Temui Xi Jinping, Prabowo Akui Senang Bisa Kunjungi China

2. Filipina tolak upaya China pindahkan pos militernya di Laut China Selatan

Filipina juga tidak akan membiarkan China memindahkan pos militernya di Laut China Selatan yang jadi sengketa.

Para pejabat Filipina menyampaikan protes atas konfrontasi yang terjadi di Second Thomas Shoal. Di tempat itu, Filipina menempatkan kontingen kecil angkatan laut yang berjaga di kapal perang BRP Sierra Madre yang telah lama terdampar sejak 1990-an dan jadi pos terdepan.

Amerika Serikat (AS) turut memberi peringatan kepada China. Washington merasa berkewajiban membela Filipina yang merupakan sekutu perjanjian tertua di Asia.

Baca Juga: Filipina Sebut 3 Tentaranya Terluka karena Diserang China

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya