TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Buka ASEAN Plus Three, Jokowi Soroti Peluang Kerja Sama Baru

Jokowi angkat isu ekosistem baterai EV

Presiden RI Joko Widodo di KTT ke-43 ASEAN. (IDN Times/Sonya Michaella)

Jakarta, IDN Times - Presiden Republik Indonesia Joko “Jokowi” Widodo membuka KTT ASEAN Plus Three. KTT ini diikuti 11 negara ASEAN beserta China, Jepang, dan Korea Selatan.

Hadir pula mewakili China adalah Perdana Menteri Li Qiang, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, dan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol. 

“Selama lebih dari dua dekade, ASEAN Plus Three telah membuahkan banyak hasil dan menjadi motor pertumbuhan di kawasan. Namun kita tidak boleh cepat berpuas diri,” kata Jokowi, dalam pidato pembukaannya, di JCC, Jakarta, Rabu (6/9/2023).

Jokowi mengajak semua pihak membuka dan menciptakan peluang-peluang kerja sama baru, di mana pembangunan ekonomi hijau dapat menjadi salah satu prioritas ke depan.

“ASEAN sangat menghargai dukungan China, Jepang, dan Korea untuk pengembangan ekosistem EV (elektric vehicle/kendaraan listrik) baterai dan ASEAN-Indo-Pacific-Forum. Ini penting bagi kemajuan dan pertumbuhan kawasan,” tutur dia.

Namun, tujuan tersebut bisa terganggu, jika perdamaian dan stabilitas di kawasan tidak mampu dijaga.

“Oleh karena itu, saya mengajak kita semua untuk memiliki rasa yang sama, memiliki kesadaran yang sama, untuk bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan dengan terus menghormati hukum internasional,” ucap Jokowi.

Baca Juga: KTT ASEAN 2023, Jokowi Minta Jepang Investasi Banyak di Asia Tenggara

1. Korsel harap APT akan berkembang

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol. (IDN Times/Sonya Michaella)

Sementara itu, Presiden Korsel Yoon Suk Yeol berharap ASEAN Plus Three akan semakin berkembang, dengan mengusung visi komunitas Asia Timur.

“Pada saat ini, kita harus memberikan momentum baru untuk menghasilkan poin-poin alternatif dalam ASEAN Plus Three, jika kita ingin mewujudkan visi ini,” ucap Yoon.

Korsel juga mengajak pemimpin ASEAN serta China dan Jepang untuk berdampingan bekerja sama mengatasi krisis ini.

“Saat ini, dunia dihadapkan pada krisis geopolitik, krisis iklim dan masih banyak lagi,” katanya.

Baca Juga: ASEAN-BAC Umumkan 8 Proyek Warisan untuk ASEAN, Ini Rinciannya

2. Jepang minta tatanan internasional diperkuat

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. (IDN Times/Sonya Michaella)

Sedangkan, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan sangat penting untuk memelihara dan memperkuat tatanan internasional yang bebas dan terbuka berdasarkan supremasi hukum, agar kawasan Indo Pasifik menjadi episentrum pertumbuhan.

“Kita telah mampu merespons secara efektif soal pandemik COVID-19. Jepang juga berkomitmen terhadap inisiatif-inisiatif di bawah ASEAN Plus Three,” ucap Kishida.

Kishida juga menegaskan Jepang konsisten mendukung sentralitas ASEAN, dan pengarusutamaan Indo Pasifik di bawah kerangka ASEAN Plus Three.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya