TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Biden akan Temui Presiden Palestina Usai Kunjungi Israel

Biden akan melawat ke Israel esok hari

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden tiba pukul 22.00 WITA, Minggu (13/11/2022) di Bali, Indonesia untuk acara KTT G20 2022. (dok. Kemkominfo)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dilaporkan bakal melakukan kunjungan ke Israel pada Rabu, 18 Oktober 2023. AS dan Israel juga telah sepakat membuka koridor kemanusiaan untuk mengirimkan bantuan ke Jalur Gaza.

Dilansir dari Al Jazeera, Selasa (17/10/2023), AS mendapatkan jaminan dari Israel untuk membawa masuk bantuan ke Jalur Gaza yang saat ini masih diblokade Israel.

“Presiden Biden berharap bisa mendengar dari sisi Israel bagaimana mereka akan melakukan ‘operasi’ di Gaza, tanpa mengenai warga sipil dan memungkinkan bantuan kemanusiaan mengalir ke Gaza tetapi tidak menguntungkan Hamas,” kata Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.

Usai mengunjungi Israel, Biden disebut akan mengunjungi Yordania untuk bertemu Raja Abdullah dan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi serta Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Telepon Netanyahu, Nyatakan Dukung Israel!

1. AS tegaskan Hamas tidak bela rakyat Palestina

Ilustrasi pasukan Hamas (mfa.gov.il/Israel Ministry of Foreign Affairs)

Dalam pertemuannya dengan tiga pemimpin tersebut, Biden akan kembali menegaskan pejuang Hamas tidak merepresentasikan rakyat Palestina.

Untuk melancarkan kunjungan ini, Blinken bahkan sudah terlebih dahulu bertemu Raja Abdullah di Amman, pada 13 Oktober 2023.

Baca Juga: Presiden Kolombia Ancam Tangguhkan Hubungan Diplomatik dengan Israel

2. Komunikasi Biden dengan Mesir untuk jaga keamanan Timur Tengah

Selain itu, Biden disebut sudah berkomunikasi dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi untuk membahas perlunya menjaga stabilitas di Timur Tengah, terutama terkait konflik Israel dan Hamas.

Keduanya juga membahas soal upaya meringankan krisis kemanusiaan yang memburuk di Jalur Gaza.

Saat ini, bantuan untuk dua juta warga di Gaza berada di Mesir, karena perbatasan Rafah di Gaza selatan masih ditutup, sehingga menghambat pengiriman bantuan.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya