ASEAN Outlook on the Indo-Pacific: Tekankan Inklusivitas
Indonesia menggelar flagship event dari KTT ASEAN ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, mengatakan, konsep ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) yang diinisiasi oleh Indonesia memiliki perbedaan dengan konsep yang dimiliki negara lain.
“Apa yang membedakan AOIP? Banyak konsep Indo Pasifik yang lebih menekankan pada isu keamanan. Kita sampaikan, ya, keamanan penting, tetapi kerja sama konkret di bidang ekonomi tidak kalah pentingnya,” kata Retno dalam paparannya kepada para pemimpin redaksi media di Jakarta, Senin (28/8/2023).
Oleh karena itu, lanjut Retno, AOIP sudah meletakkan empat prioritas kerja sama yang ditawarkan kepada para mitra.
Baca Juga: Ini Jadwal Lengkap KTT ASEAN ke-43 di Jakarta
Baca Juga: Menlu Retno: 22 Negara-9 Organisasi Internasional Hadiri KTT ASEAN
1. Tekankan inklusivitas
Retno menambahkan, saat belum banyak negara yang memiliki konsep Indo Pasifik, Indonesia telah menilai bahwa penting bagi ASEAN mengeluarkan konsepnya karena letak geografis kawasan yang berada di tengah Indo Pasifik.
“Maka penting bagi ASEAN untuk mengeluarkan konsepnya kalau ASEAN ingin mempertahankan sentralitasnya dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan,” kata Retno.
Retno menekankan, AOIP berpusat pada inklusivitas. Kerja sama ASEAN dalam isu ini pun menggandeng IORA dan Pacific Island Forum (PIF).
“Karena kita yakin dengan inklusif, maka akan meredakan ketegangan. Maka tadi terjemahannya kenapa IORA dan PIF ikut digandeng masuk di dalam kerja sama ASEAN, itu dalam konteks inclusivity,” kata dia.
Baca Juga: Indonesia Bawa Nama ASEAN dalam KTT BRICS di Afrika Selatan