TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa Itu Demo Rompi Kuning di Prancis yang Disebut Gibran di Debat?

Gibran sempat menyoroti demo rompi kuning di Prancis

Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka saat debat cawapres perdana pada Jumat (22/12/2023). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta, IDN Times - Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka sempat menyinggung soal demo rompi kuning yang pernah terjadi di Prancis dalam debat cawapres semalam.

Pernyataan tersebut dilontarkan Gibran kala berdebat dengan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD soal inflasi hijau atau greenflation.

Menurut Gibran, sebelum transisi energi diterapkan, pemerintah harus mengantisipasi dampaknya, salah satunya adalah greenflation yang menyebabkan biaya dan harga komoditas jadi mahal.

"Saya tanya masalah inflasi hijau, kok malah menjelaskan ekonomi hijau. Prof Mahfud, yang namanya inflasi hijau itu kita kasih contoh yang simpel saja, demo rompi kuning di Prancis, bahaya sekali, sudah memakan korban," kata Gibran, dalam debat cawapres, Minggu (21/1/2024).

Sebenarnya apa itu demo rompi kuning di Prancis yang pernah membuat chaos beberapa tahun lalu?

1. Demo rompi kuning pecah di Prancis pada 2018

Dilansir France24 pada Senin (22/1/2024), demo rompi kuning mulai menggema di Prancis pada Oktober 2018 silam. Aksi besar-besarannya sendiri terjadi pada 17 November 2018.

Warga Prancis melayangkan protes ke pemerintahan Presiden Emmanuel Macron lantaran bahan bakar solar dan bahan bakar fosil naik, serta biaya hidup sehari-hari di Prancis sangat mahal, dengan memakai rompi kuning neon yang biasa dipakai saat melakukan kerja berat untuk prosedur keselamatan.

Demo ini diikuti lebih dari 300 ribu orang di ibu kota Paris yang terdiri dari buruh hingga pelajar. Demo ini juga membuat sistem transportasi Paris sempat ditangguhkan sementara.

Akibatnya, 11 orang dilaporkan tewas, kala itu, dan sekitar empat ribu orang luka-luka.

Baca Juga: Mengenal Greenflation, Terminologi Baru dalam Green Economy

2. Pajak yang terlalu tinggi sangat memberatkan

Demo ini awalnya menuntut penurunan pajak yang dirasa sangat tinggi dan tidak sebanding dengan kualitas hidup masyarakat. Kesenjangan ekonomi pun semakin terlihat.

Macron mengklaim, pajak bahan bakar yang diterapkannya adalah strategi pemerintahannya untuk pengembangan energi bersih.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya