TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Alasan Sumbu Filosofi Yogyakarta Jadi Warisan Dunia UNESCO

Penetapan ini dilakukan di Riyadh, Arab Saudi

Sumbu Filosofi Yogyakarta (jogjaprov.go.id)

Jakarta, IDN Times - Situs Sumbu Filosofi Axis Yogyakarta kini telah diakui secara resmi sebagai Warisan Dunia UNESCO.

Situs Axis Yogyakarta berhasil mendapatkan pengakuan berdasarkan rekomendasi dari ICOMOS, lembaga penasehat UNESCO dengan berlandaskan pada kriteria (ii) dan (iii) UNESCO.

Kriteria (ii) mengacu pada pertukaran nilai-nilai kemanusiaan dalam perkembangan arsitektur, seni monumental, perencanaan kota, atau desain lanskap. Sementara, kriteria (iii) menyoroti testimoni unik dan luar biasa terhadap tradisi budaya atau peradaban yang masih hidup atau telah hilang.

Baca Juga: Sumbu Filosofi Jadi Warisan Dunia, Rekomendasi UNESCO Jadi Perhatian

Baca Juga: UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta Sebagai Warisan Budaya Dunia

1. Situs Sumbu Filosofi Axis terkenal dengan warisan budaya

Delegasi Indonesia di Riyadh, Arab Saudi. (dok. Kemlu RI)

Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Abdul Aziz Ahmad, menyampaikan apresiasi kepada 21 negara anggota Komite Warisan Dunia UNESCO yang telah menerima dan menyetujui nominasi Axis Yogyakarta untuk jadi daftar Warisan Dunia UNESCO, dikutip dari keterangan Kementerian Luar Negeri RI, Rabu (20/9/2023). 

Situs Axis Yogyakarta terkenal dengan perpaduan kekayaan elemen budaya benda dan tidak benda, termasuk keris, batik, wayang, dan gamelan, yang semuanya telah diakui UNESCO dan tercantum dalam Daftar Representatif Budaya Tak Benda UNESCO.

Baca Juga: Menggembirakan! Ijen Geopark Resmi Jadi Bagian UNESCO Global Geopark

2. Bukti nyata warisan pusat peradaban Jawa

Delegasi Indonesia di Riyadh, Arab Saudi. (dok. Kemlu RI)

Dalam pernyataan nasional Indonesia, Wakil Gubernur DIY Yogyakarta, KGPAA Pakualam X, mengundang seluruh delegasi negara anggota komite untuk merasakan keajaiban Sumbu Axis Yogyakarta secara langsung.

Situs ini menjadi bukti nyata pusat peradaban Jawa dan warisan budaya yang telah hidup dan berkembang sejak abad ke-16 melalui beragam tradisi dan praktik budaya, mulai dari pemerintahan, hukum adat, seni, sastra, festival, hingga ritual upacara.

Baca Juga: UNESCO Dorong Inklusivitas Gender di Perfilman Asia Tenggara

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya