Militer Bentuk Pemerintahan Sementara usai PM Hasina Kabur ke India
300 orang tewas dalam aksi demo antipemerintah
Intinya Sih...
- Jenderal Waker-Uz-Zaman membentuk pemerintahan sementara setelah PM Sheikh Hasina mundur sebagai pimpinan.
- Pemerintahan sementara akan melakukan investigasi menyeluruh terkait kematian dalam aksi demo anti-pemerintah yang menewaskan 300 orang.
- KBRI Dhaka meningkatkan status kedaruratan dari siaga III menjadi siaga II, meminta WNI untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari kerumunan massa.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Panglima militer Bangladesh, Jenderal Waker-Uz-Zaman pada Senin (5/8/2024) mengumumkan membentuk sebuah pemerintahan sementara usai Perdana Menteri Sheikh Hasina mundur sebagai pucuk pimpinan. Jenderal Waker meminta kepada masyarakat Bangladesh untuk tenang. Pengumuman itu disampaikan secara luas melalui stasiun televisi nasional.
Selain itu, Jenderal Waker juga menjanjikan investigasi menyeluruh terkait kematian yang timbul akibat demo besar anti-pemerintah yang telah berlangsung selama hampir satu bulan. "Saya janji kepada Anda semua, kami akan bawa keadilan kepada semua pelaku pembunuhan dan korban ketidakadilan. Kami harap Anda semua mempercayai angkatan bersenjata negara ini. Saya akan bertanggung jawab penuh," ujar Jenderal Waker dalam pidatonya dan dikutip dari stasiun berita Al Jazeera.
Sementara, PM Hasina usai mundur memilih kabur ke India. Ia dilaporkan kabur menggunakan helikopter militer menuju ke India pada hari ini.
Media lokal Bangladesh melaporkan ribuan warga menyerbu kediaman PM Hasina. Mereka bernyanyi sebagai tanda kebahagiaan bisa menggulingkan PM yang telah berkuasa lebih dari 20 tahun itu.
Baca Juga: Bangladesh Rusuh, KBRI Tingkatkan Status Darurat Jadi Siaga II