Mantan Presiden Bolivia Dituding Akan Kudeta Pemerintah
Ketegangan sudah ada selama satu tahun terakhir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Mantan Presiden Bolivia Evo Morales, pada Senin (16/9/2024), menyerukan pendukungnya untuk turun ke jalan dalam aksi protes terhadap Presiden Bolivia saat ini, Luis Arce. Seruan ini muncul setelah Arce, melalui siaran TV nasional, menuduh Morales berupaya untuk menggulingkannya dari kekuasaan.
Morales mengajak petani, penambang, dan rakyat pedesaan untuk bergabung dalam protes tersebut. Ajakan ini merupakan respons terhadap pidato Presiden Arce yang mengkritik mantan mentornya itu. Pidato ini menandai adanya peningkatan perseteruan antara kedua tokoh yang berpotensi mendorong Bolivia ke tepi krisis politik yang serius.
1. Tuduhan Arce terhadap Morales
Dalam pidato yang disiarkan di televisi pada Minggu (15/9/2024) malam, Presiden Arce secara terang-terangan menuduh Morales mencoba merusak pemerintahannya dan mengancam demokrasi di Bolivia.
"Cukup, Evo. Sampai sekarang, saya telah menahan serangan dan fitnahmu dalam diam. Namun, mempertaruhkan nyawa rakyat adalah sesuatu yang tidak bisa saya tolerir," kata Arce, dikutip dari ABC News.
Arce, yang mulai menjabat sejak 2020, telah berjuang untuk memimpin dengan partainya yang terpecah belah. Dia menuduh Morales berupaya menggalang dukungan rakyat dan mencalonkan diri dalam pemilihan presiden Bolivia tahun depan, yang menurutnya berisiko terhadap stabilitas demokrasi.
Tuduhan ini memicu kenangan akan kekacauan dan pertumpahan darah 2019, ketika Morales terpaksa mengundurkan diri di tengah tuduhan kecurangan pemilu.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.