TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AS Bakal Beri Ukraina Senjata Terlarang, Apa Namanya?

AS bakal beri Ukraina cluster munitions

Tentara Ukraina mendengarkan instruksi sambil berlatih menggunakan senjata M141 Bunker Defeat Munition disediakan oleh Amerika Serikat di lapangan latihan di wilayah Lviv, Ukraina, dalam foto yang dirilis pada Jumat (4/2/2022). ANTARA FOTO/Ukrainian Defence Ministry/Handout via REUTERS.

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) dikabarkan akan memberi bantuan kepada Ukraina. Bukan bantuan biasa, melainkan bantuan berupa sebuah senjata yang dilarang lebih dari 100 negara. Apa nama senjatanya?

Dilansir CNN International, AS berencana memberi Ukraina senjata bernama cluster munitions. Senjata ini diberikan agar Ukraina bisa melancarkan serangan balasan terhadap militer Rusia. Namun, apakah senjata ini begitu berbahaya?

Baca Juga: Rudal Rusia Hantam Lviv Ukraina, 3 Orang Tewas

Baca Juga: Bantu Mantan Presiden Saakashvili, Ukraina Suruh Dubes Georgia Pulang

1. Apa itu cluster munitions?

Personel militer dari Divisi Lintas Udara ke-82 dan Korps Lintas Udara ke-18 menaiki pesawat angkut C-17 untuk dikirim ke Eropa Timur, di tengah meningkatnya ketegangan antara Ukraina dan Rusia, di Fort Bragg, Carolina Utara, AS, Kamis (3/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolston/WSJ.

Cluster munitions adalah senjata yang menyebarkan bom, misil, atau roket di area yang luas. Senjata ini dapat dilontarkan oleh artileri atau diluncurkan dari pesawat, lalu meledak di udara sebelum jatuh ke tanah.

Efek dari senjata ini sangat signifikan, lantaran menyebarkan ledakan ke skala yang lebih besar. Bahkan, efek dari senjata ini bisa mengenai warga sipil yang berada dekat lokasi kejadian.

Baca Juga: Rusia Usir 9 Diplomat Finlandia

2. Senjata ini akan hasilkan jumlah korban banyak

Seorang anggota tentara Rusia menembakkan sebuah howitzer dalam latihan militer di Kuzminsky di selatan Rostov, Rusia, Rabu (26/1/2022). ANTARA FOTO/Sergey Pivovarov/File Photo.

Cluster munitions sudah dipakai sejak Perang Dunia ke II lalu. Senjata ini juga pernah dipakai di beberapa wilayah di dunia, seperti Rusia, Timur Tengah, hingga Asia Tenggara.

Total, warga sipil yang menjadi korban dari cluster munitions sudah mencapai 86.500 orang. Pada 2008, lebih dari 100 negara menandatangani perjanjian tak akan lagi memakai cluster munitions. Namun, AS, Rusia, dan Ukraina tak ada dalam perjanjian itu.

Baca Juga: Presiden Belarusia: Bos Wagner Sudah Balik ke Rusia 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya