TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sarankan Pembunuhan Trump, Wanita Ini Diciduk Secret Service

Trump juga sempat mengalami ancaman serupa

Brendan McDermid/REUTERS via Newsweek

Sudah bukan rahasia lagi bahwa tak sedikit orang yang anti terhadap Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Setidaknya, rangkaian protes yang berlangsung sebelum dan setelah pelantikan Trump pada Jumat lalu (20/1) menjadi buktinya. Namun, rupanya ada yang melewati batas hingga menyarankan Trump untuk dibunuh.

Baca Juga: Trump Klaim Pelantikannya Dihadiri 1,5 juta Orang, Ini Faktanya

Seorang wanita yang anti-Trump mencuit saran pembunuhan terhadap Trump.

Jonathan Ernst/REUTERS/ANTARA FOTO

Dikutip dari Mirror, Heather Lowrey, seorang wanita berusia 26 tahun yang berasal dari Louisville, Kentucky, mengirimkan cuitan di akun Twitternya yang bisa dibilang sudah melewati batas. Begini isi cuitan Heather yang ia kirimkan pada tanggal 17 Januari 2017 lalu:

mirror.co.uk

"Jika ada seseorang yang cukup jahat sampai membunuh MLK [Martin Luther King Jr.], mungkin ada seseorang yang cukup baik mau membunuh Trump. #jadilahorangbaik #trump #cintamengalahkanbenci"

Heather menganalogikan bahwa bila seorang aktivis dan pemimpin Pergerakan Hak-hak Sipil Amerika Serikat bisa menjadi korban pembunuhan padahal ia berjuang untuk penegakkan HAM, maka semestinya sosok yang cukup dibenci seperti Trump juga harus mengalami hal yang sama.

Heather pun harus menerima konsekuensi dari tindakannya itu.

Brendan McDermid/REUTERS via Newsweek

Ancaman pembunuhan kepada siapapun harus ditindak tegas. Apalagi, ini dilakukan terhadap seorang Presiden terpilih, tak peduli seberapa mengesalkan orang tersebut. Secret Service, pasukan penegak hukum yang berada di bawah otoritas Departemen Keamanan Dalam Negeri AS pun tak tinggal diam.

Seorang agen membenarkan kabar bahwa Heather telah dimintai keterangan. Ia juga menegaskan peristiwa ini masih dalam tahap investigasi dan belum ada tuduhan yang dijatuhkan kepadanya. Agen tersebut juga menjelaskan segala bentuk komunikasi yang sifatnya mengancam seperti itu pasti akan langsung diinvestigasi oleh pihak berwajib. Akun Twitter Heather pun kini sudah tak ada lagi.

Baca Juga: Hillary Clinton dan Donald Trump Menginspirasi 8 Seni Jalanan Keren Ini

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya