TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Istana Malaysia Konfirmasi Pengunduran Diri PM Yassin dan Kabinetnya

PM Muhyiddin baru mulai menjabat pada Maret tahun lalu

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin. (ANTARA/REUTERS/Lim Huey Teng/File Photo)

Jakarta, IDN Times – Istana Negara Malaysia mengeluarkan tanggapan terkait kabar pengunduran diri Perdana Menteri Muhyiddin Yassin dan kabinetnya. Dalam sebuah pernyataan pada Senin (16/8/2021), istana mengatakan PM Muhyiddin dan kabinetnya mengajukan pengunduran diri mereka kepada raja pada Senin.

Pengunduran diri itu terjadi ketika Malaysia bergulat dengan wabah COVID-19 terburuknya dan di saat menghadapi pukulan ekonomi dari beberapa penguncian (lockdown) yang pernah diterapkan. Berdasarkan pernyataan istana, Muhyiddin akan tetap menjadi perdana menteri sementara sampai pemimpin baru ditunjuk.

Baca Juga: Anwar Ibrahim Klaim Rebut Kursi PM Malaysia dari Muhyiddin Yassin

1. Isu pengunduran diri Muhyiddin

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin. (ANTARA FOTO/Agus Setiawan)

Sebelum istana merilis pernyataannya, Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi Malaysia Khairy Jamaluddin mengatakan dalam sebuah postingan di akun Instagram terverifikasinya bahwa kabinet telah mengajukan pengunduran diri kepada raja.

Postingan Khairy dibuat setelah media lokal melaporkan bahwa Muhyiddin akan mundur dari jabatan atas itu setelah kehilangan dukungan mayoritas di parlemen. Ia kehilangan dukungan karena terjadi pertikaian di antara koalisi politiknya.

Baca Juga: Menghadap Raja Malaysia, PM Muhyiddin Yassin Akan Mengundurkan Diri 

2. Tekanan yang meningkat atas Muhyiddin

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin. (ANTARA Foto/Ho-FB Muhyiddin)

Muhyiddin, yang baru mulai menjabat pada Maret tahun lalu, telah memerintah dengan mayoritas tipis di parlemen dengan 222 kursi.

Dalam beberapa minggu terakhir, ia menghadapi tekanan yang meningkat untuk mundur setelah beberapa anggota parlemen dari Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), partai terbesar dalam koalisi yang berkuasa, menarik dukungan mereka.

Tapi Muhyiddin mengklaim awal bulan ini bahwa dia masih mendapat dukungan mayoritas di parlemen. Dia juga mengatakan akan membuktikan legitimasi kepemimpinannya melalui mosi tidak percaya ketika parlemen bersidang kembali pada September.

Namun dalam pidato Jumat lalu, Muhyiddin mengakui untuk pertama kalinya bahwa dia tidak memiliki dukungan mayoritas. Dia kemudian berusaha merayu oposisi untuk mendapatkan dukungan pada mosi percayanya, dengan menjanjikan reformasi politik dan membatasi masa jabatan perdana menteri menjadi dua periode lima tahun.

Tawaran itu ditolak oleh pihak oposisi.

Baca Juga: Gagal Tangani COVID Malaysia, UMNO Minta PM Muhyiddin Yassin Mundur

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya