Yen Melemah selama 2023, Jepang Terima 25 Juta Turis Asing
Pengeluaran turis asing mencapai Rp557,6 triliun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Jepang menyambut kedatangan 25,07 juta pengunjung asing pada 2023. Angka tersebut meningkat enam kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut data Organisasi Pariwisata Nasional Jepang (JNTO), lonjakan disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk penghapusan pembatasan perjalanan COVID-19 dan melemahnya yen, dilansir Kyodo News pada Kamis (18/1/2024).
Badan tersebut mencatat, jumlah total pengunjung tahun lalu masih lebih rendah 21,4 persen dibandingkan tingkat sebelum pandemik pada 2019, yang mencapai rekor tertinggi sebanyak 31,88 juta kedatangan.
Meski begitu, jumlah kedatangan bulanan telah melampaui tingkat sebelum pandemik untuk pertama kalinya pada Oktober. Pada Desember, Jepang menerima 2,73 juta wisatawan, hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya dan mencapai rekor tertinggi pada bulan tersebut.
1. Korsel, Taiwan, dan China merupakan wisatawan terbanyak di Jepang
Dilansir Nikkei Asia, negara-negara tetangga Jepang merupakan kontributor terbesar terhadap lonjakan pariwisata.
Jumlah wisatawan terbesar berasal dari Korea Selatan (Korsel) sebanyak 6,96 juta orang, naik lebih dari enam kali lipat dari 2022 di tengah membaiknya hubungan politik Tokyo-Seoul di bawah pemerintahan Presiden Yoon Suk Yeol dan Perdana Menteri Fumio Kishida.
Jumlah wisatawan terbesar selanjutnya berasal dari Taiwan dengan 4,20 juta orang, China sebanyak 2,43 juta orang, dan Hong Kong sebanyak 2,11 juta orang.
Sebelumnya, China pernah menjadi penyumbang turis asing terbesar di Jepang. Namun, perlambatan ekonomi, jumlah penerbangan yang beroperasi antara kedua negara tidak meningkat signifikan. Penurunan juga terjadi karena Tokyo membuang air limbah yang diolah dari PLTN Fukushima Daiichi ke laut.
Angka kedatangan pengunjung dari Indonesia, Vietnam, dan Filipina juga mengalami peningkatan dibandingkan 4v tahun sebelumnya. Kendati peningkatan tersebut mencakup kedatangan pekerja, namun semakin banyak orang di negara-negara tersebut yang mampu melakukan perjalanan ke luar negeri sebab pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Pesawat Jepang Batal Terbang gegara Penumpang AS Gigit Pramugari
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.