TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ukraina Serang Wilayah Rusia, Korut: Tindakan Teror!

Pyongyang berjanji untuk selalu mendukung Moskow

Bendera Korea Utara. (Unsplash.com/Micha Brändli)

Jakarta, IDN Times - Korea Utara (Korut) mengutuk serangan Ukraina ke wilayah Rusia sebagai tindakan teror yang tidak dapat dimaafkan, yang didukung oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutu.

Pyongyang menyatakan bakal selalu berdiri bersama Moskow untuk melindungi kedaulatannya. Pernyataan ini menyusul pengerahan pasukan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke wilayah Rusia, Kursk, pada awal bulan Agustus.

"Kami mengutuk keras serangan bersenjata terhadap wilayah Rusia oleh rezim boneka Zelensky di bawah kendali dan dukungan AS dan Barat sebagai tindakan agresi dan teror yang tidak dapat dimaafkan," kata Kementerian Luar Negeri Korut dalam sebuah pernyataan, dilansir The Straits Times dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) pada Minggu (18/8/2024).

1. Korut menuduh AS dan sekutu memasok senjata ke Ukraina untuk melawan Rusia

KCNA melaporkan, dorongan Ukraina untuk masuk ke wilayah Rusia adalah hasil dari kebijakan konfrontatif anti-Rusia oleh AS, yang mendorong situasi ke ambang Perang Dunia III. AS disebut memberikan sejumlah besar senjata mematikan kepada Zelensky.

Kremlin pun telah menuduh Barat berada di balik serangan terhadap wilayahnya dan memperingatkan negara-negara Barat untuk tidak memasok tank ke Ukraina sejak awal, kendati peringatan itu akhirnya diabaikan.

Dilansir BBC, tank-tank yang disumbangkan oleh Inggris telah digunakan Kiev selama serangan Rusia ke Ukraina. Inggris adalah salah satu negara pertama yang menyediakan tank tempur Barat modern untuk Ukraina, namun hal itu dilakukan untuk serangan Kiev guna merebut kembali wilayahnya sendiri.

Sementara itu, peralatan militer yang dipasok oleh AS dan Jerman juga digunakan untuk serangan Ukraina. Meski begitu, tidak ada negara Barat yang memberi lampu hijau kepada Kiev untuk menggunakan rudal jarak jauh mereka untuk menyerang target di dalam Rusia.

Baca Juga: Krisis Anggaran, Jerman Setop Bantuan Militer ke Ukraina

2. Barat dan sekutunya menuduh Korut membantu Perang Rusia di Ukraina

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu di wilayah Amur, Timur Jauh Rusia pada 13 September 2023. (dok. Laman resmi Presiden Rusia/en.kremlin.ru)

Korut telah secara dramatis meningkatkan hubungannya dengan Kremlin pada tahun lalu, dengan dua pertemuan puncak oleh para pemimpin mereka yang menjanjikan kerja sama yang lebih erat di semua bidang.

Pada Juni, Pemimpin Korut Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani pakta di Pyongyang mengenai kemitraan strategis komprehensif yang mencakup perjanjian pertahanan bersama.

Washington bersama Korea Selatan dan Ukraina menuduh Korut memasok artileri dan rudal untuk Rusia yang digunakan dalam perangnya melawan Kiev. Namun, kedua negara tersebut membantahnya.

Verified Writer

Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya