TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pria Jepang Ditahan di Belarus atas Tuduhan Keterlibatan Spionase

Diduga mengumpulkan informasi di perbatasan Belarus-Ukraina

Ilustrasi borgol. (pexels.com/Kindel Media)

Intinya Sih...

  • Kepala sekretaris kabinet Jepang mengumumkan pria Jepang ditahan oleh Belarus karena melanggar hukum domestik
  • Agen intelijen Jepang diduga terlibat dalam pengumpulan intelijen di Belarus seputar kerja sama dengan China dan situasi di perbatasan Ukraina
  • Nakanishi mengajar bahasa Jepang di universitas Belarus dan diberhentikan karena pelanggaran peraturan tempat kerja, wilayahnya berbatasan dengan Ukraina dan Rusia

Jakarta, IDN Times - Kepala sekretaris kabinet Jepang, Yoshimasa Hayashi, mengumumkan bahwa seorang pria Jepang berusia 50-an telah ditahan pada 9 Juli 2024 oleh otoritas Belarus. Ia diduga melanggar hukum domestik.

"Seorang pejabat Kedutaan Jepang mengonfirmasi bahwa pria tersebut dalam keadaan sehat. Pemerintah Jepang akan memberikan dukungan sebanyak mungkin," ujarnya pada Kamis (5/9/2024), dikutip dari Yomiuri Shimbun.

Meski begitu, Hayashi menolak berkomentar mengenai rincian pria tersebut, termasuk identitasnya dengan alasan privasi dan penyelidikan yang sedang dilakukan oleh otoritas setempat.

1. Stasiun TV Belarus menyiarkan tentang penangkapan pria tersebut

Pada Rabu, stasiun televisi (TV) yang dikelola pemerintah Belarus melaporkan bahwa seorang agen intelijen Jepang yang mengidentifikasi dirinya sebagai Masatoshi Nakanishi telah ditahan di negara Eropa Timur tersebut. 

Disebutkan, agen tersebut diduga terlibat dalam pengumpulan intelijen mengenai kerja sama Belarus dengan Belt and Road initiative China dan situasi di sepanjang perbatasan Belarus dengan Ukraina, serta memfilmkan fasilitas militer.

Saluran itu menayangkan program khusus pada Kamis, dengan judul 'Kegagalan Seorang Samurai dari Tokyo'. Seorang pejabat keamanan nasional mengungkapkan bahwa Nakanishi telah menjadi subjek penyelidikan atas tuduhan spionase dan mengakui rincian tentang kesalahannya.

Siaran TV menunjukkan pria Jepang tersebut berbicara dalam bahasa Rusia, "Aktivitas saya telah menyebabkan kerusakan pada keamanan Belarus. Itu adalah sebuah kejahatan," dilansir Kyodo News.

Baca Juga: Pemerintahan Justin Trudeau di Kanada Terancam Bubar

2. Warga Jepang tersebut pernah menjadi pengajar di universitas di Belarus

Bendera Jepang. (Unsplash.com/ Roméo A.)

Berdasarkan informasi per tahun 2021 dari sebuah universitas nasional di wilayah Gomel di Belarus, menunjukkan bahwa seseorang bernama Masatoshi Nakanishi mengajar bahasa Jepang di Francisk Skorina Gomel State University dan menikah dengan seorang wanita Belarus dari wilayah itu. Namun, ia diberhentikan pada musim panas ini karena dugaan pelanggaran peraturan tempat kerja.

Gomel merupakan wilayah yang berbatasan dengan Ukraina dan Rusia, yang hanya terletak sekitar 200 kilometer dari ibu kota Kiev. Sementara, Belarus berada di bawah pengaruh kuat pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin. Saat Moskow melancarkan perangnya ke Ukraina, pasukan Rusia melewati wilayah Gomel.

Verified Writer

Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya