Pakar: Pembatasan Pelajar Asing di Australia Rugikan Ekonomi
Sektor pendidikan merupakan ekspor terbesar ke-4 Australia
Intinya Sih...
- Pemerintah Australia membatasi pelajar internasional untuk mengurangi tingkat imigrasi dan menyebabkan dampak buruk pada ekonomi.
- Pelajar asing berkontribusi sekitar setengah dari migrasi bersih di Australia, dan pembatasan visa dapat mempengaruhi universitas dan penelitian mereka.
- Departemen Keuangan Australia menunjukkan bahwa angka migrasi menurun tanpa tindakan keras terkait pembatasan mahasiswa asing. Pemerintah berupaya mengatasi kekurangan perumahan nasional dengan strategi keseluruhan.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Australia telah berupaya membatasi jumlah pelajar internasional, guna mengekang tingkat imigrasi. Akan tetapi, kebijakan tersebut dinilai dapat merugikan ekonomi Negeri Kanguru, mengingat pendidikan sebagai ekspor terbesar keempat negara itu. Berdasarkan data terbaru, satu dari 33 orang di Australia adalah pelajar dari luar negeri.
Pelajar asing menyumbang sekitar setengah dari arus migran bersih setiap tahun. Mereka kembali ke negara itu setelah penutupan perbatasan akibat pandemik COVID-19 berakhir, sehingga migrasi luar negeri bersih mencapai rekor 548 ribu untuk tahun yang berakhir pada September 2023.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.