TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mpox di Afrika Nyaris Tembus 30 Ribu Kasus

Dari total kasus mpox, 738 kematian tercatat sejak awal 2024

Ilustrasi virus mpox. (unsplash.com/National Institute of Allergy and Infectious Diseases)

Jakarta, IDN Times - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Afrika melaporkan jumlah total kasus mpox atau cacar monyet (monkeypox) di benua itu telah mendekati angka 30 ribu kasus. Jumlah tersebut termasuk 6.105 kasus terkonfirmasi dan 738 kematian sejak awal tahun ini.

"Sebanyak 2.912 kasus baru tercatat di Afrika, hanya dalam seminggu terakhir. Angka tersebut termasuk 374 kasus terkonfirmasi dan 14 kematian, sehingga jumlah total kasus yang dilaporkan tahun ini menjadi 29.152 kasus virus mpox," kata Direktur Jenderal CDC Afrika, Jean Kaseya, dikutip dari Xinhua pada Sabtu (21/9/2024).

1. CDC Afrika dan WHO luncurkan rencana respons kontinental terkait mpox

Kaseya menuturkan, kasus-kasus tersebut dilaporkan dari 15 negara Afrika di seluruh 5 wilayah benua. Ia juga mencatat bahwa pergerakan lintas batas, kekurangan gizi, dan praktik seksual yang tidak aman merupakan beberapa faktor-faktor risiko utama penularan mpox.

CDC Afrika juga baru-baru ini mengumumkan peluncuran rencana respons kontinental bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Rencana 6 bulan tersebut berlangsung dari September 2024-Februari 2025, dan diperkirakan menelan anggaran hampir 600 juta dolar AS (Rp9,1 triliun).

Dari jumlah tersebut, 55 persen dialokasikan untuk upaya repons mpox di negara-negara yang terkena dampak. Sementara, 45 persen sisanya diarahkan untuk dukungan operasional dan teknis melalui organisasi mitra.

Baca Juga: Kenapa Nama Cacar Monyet Diganti Mpox?

2. WHO kerahkan ratusan ahli pengawasan penyakit dalam pengendalian mpox

WHO juga memperluas kapasitas operasionalnya di lapangan dengan mengerahkan lebih dari 300 ahli pengawasan penyakit dan respons wabah dari program respons polio WHO yang baru-baru ini diintegrasikan ke dalam upaya pengendalian wabah mpox.

Hal tersebut sebagai bagian dari peningkatan dukungan terhadap respons wabah cacar monyet di Republik Demokratik (RD) Kongo, negara yang paling parah terkena dampak mpox di Afrika.

WHO juga meningkatkan kapasitas, keahlian, dan langkah-langkah tanggap wabah dengan bekerja sama dengan otoritas dan mitra kesehatan nasional. Serta, bekerja sama erat dengan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang mpox, mempromosikan tindakan pencegahan, dan mendorong pelaporan kasus.

Verified Writer

Rahmah N

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya